Bersihkan Ranjau Paku Malah Dikeroyok Tukang Tambal Ban
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Komunitas sapu bersih ranjau paku, tak ada henti-hentinya berupaya menyapu bersih ranjau paku yang disebar di sejumlah wilayah di Ibu Kota. Kebanyakan oknum tak bertanggung jawab yang menebar ranjau paku adalah tukang tambal ban.
Salah satu pendiri komunitas Saber, Siswanto mengatakan, hal itu bisa dibuktikan dengan tertangkapnya oknum tambal ban saat sedang beraksi.
"Kebanyakan dilakukan penyebaran ranjau paku habis salat Magrib sampai pagi. Kebanyakan malam hari kejahatan ranjau paku ini dilakukan oleh para oknum tambal ban," kata Siswanto kepada VIVA.co.id di Jakarta, Rabu 10 Mei 2017.
Dia mengatakan, mengerjakan pekerjaan secara sukarela ini bukan tanpa hambatan. Siswanto menceritakan, dirinya pernah disogok oleh oknum tambal ban melalui perantara tukang ojek pinggir jalan. Kejadiannya pada 2014 silam.
"Pernah ada mediator tukang ojek datang menemui saya, bilang mau enggak tim saber dikasih Rp3 juta sebulan, tetapi jangan nyapu ranjau pakau. Terus, saya bilang terima kasih sampaikan sama bos oknum tambal ban, saya enggak silau dengan uang Rp3 jutanya," ujarnya.
Tak hanya itu saja, pengalamannya menjadi bagian tim saber ini, dirinya beserta tim juga sempat ingin dikeroyok oleh rombongan tukang tambal ban di Ruas Jalan Roxy. Di mana, daerah tersebut terkenal dengan wilayah rawan ranjau paku.
Ceritanya, pernah ada sebuah tim media peliputan yang hendak mengambil gambar, di mana seorang tukang tambal ban dipenuhi 12 motor yang bannya bocor. Namun, tukang tambal ban tak terima, tim stasiun televisi itu mengambil gambar.
"Kameraman diuber mau ditusuk pakai obeng, saya belain, saya tendang. Tim saber mau dikeroyok, tetapi ditangani Polsek Gambir," ujar Siswanto, yang juga selaku ketua tim saber itu.
Sampai saat ini, kata dia, pihaknya terus menyapu bersih ranjau paku di ruas jalan bersama dengan Korlantas Mabes Polri. Tercatat dari 2010-2016, jumlah ranjau paku yang berhasil disapu sekitar 3,8 ton.
"Kami harapkan ini terus berkurang, karena yang sudah-sudah oknum tambal ban yang melakukan itu orang yang sama," katanya. (asp)