Cara Yamaha Hadapi Sales 'Nakal'
- Dian Tami/VIVAcoid
VIVA.co.id – Fenomena diler sepeda motor yang lebih mengutamakan penjualan secara kredit sudah menjadi rahasia umum. Langkah itu dilakukan karena insentif dari pihak pembiayaan, atau leasing ke diler maupun tenaga penjual cukup besar.
Alhasil, konsumen terkadang merasa kesulitan, saat ingin membeli motor secara tunai. Alasan yang umum digunakan pihak penjual yakni stok unit sedang kosong, sehingga konsumen harus inden.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Direktur Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Dyonisius Beti, menyarankan konsumen untuk membuat laporan resmi, apabila mereka dipersulit saat hendak membeli motor oleh oknum tenaga penjual tersebut.
"Kami ada call center, nanti langsung di-tracking. Laporkan di diler mana, ketemunya di diler mana. Kalau tidak direspons, bisa dikeluhkan ke koran," kata Dyon di Jakarta.
Ia menjelaskan, proses inden memang diberlakukan. Namun, itu hanya untuk produk-produk tertentu. Contohnya adalah produk yang baru saja diluncurkan, seperti Aerox dan XMAX.
"Tolak ukurnya, kalau inden itu prosesnya panjang untuk produk-produk baru. Inden paling lama satu bulan untuk produk baru, yang produk lama paling satu mingguan. Kejadian itu jelas merugikan kami," tuturnya.
Yamaha, kata Dyon, selalu mengawasi kegiatan diler resmi melalui seseorang yang disebut ‘mistery guest’. Yang bersangkutan akan mengetahui intrik dari masing-masing tenaga penjual itu saat memasarkan produknya.
"Laporkan saja masalah semacam itu. Masalah ini sudah kami deteksi. Beberapa kejadian sudah kami lakukan tindakan hukum. Kami peringati dilernya, karena sales di bawah diler. Sudah ada beberapa diler yang di-cut," katanya.