Motor Jalannya Oleng, Bagian Apa yang Harus Diperiksa?
- Dok: Astra Motor
VIVA.co.id – Salah satu kriteria berkendara sepeda motor yang nyaman adalah performa kendaraan yang stabil alias tidak oleng. Nah, tentu sangat berisiko ketika memaksakan mengendarai motor yang sudah tidak stabil karena rawan mengalami kecelakaan.
Alasan motor oleng atau terasa goyang pun beragam salah satunya kendaraan tersebut pernah jatuh atau sering melibas jalan berlubang. Menurut Kepala Mekanik Astra Honda Authorized Service Station (Ahass), Stanley Sibuea, ada beberapa hal yang harus diperiksa ketika motor terasa oleng.
Pertama periksa kondisi ban motor. Periksa kondisi ban motor apakah sisi-sisi permukaan ban rata atau tidak, lalu periksa tekanan angin apakah sesuai dengan ukuran.
"Periksa tambalan ban karena tambalan ban yang kurang baik dapat menimbulkan benjolan. Segera ganti kalau benjol," kata Stanley kepada VIVA.co.id di Jakarta.
Kedua, periksa komstir. Komstir terdapat di sumbu antara segitiga garpu depan dan rangka motor. Komstir berfungsi memegang peranan dalam pengendalian. Usia pemakaian yang sudah lama akan berakibat komstir terasa oblak, susah digerakkan, terasa kasar dan belok berkurang.
"Ketiga periksa bearing roda. Kalau rusak atau oblak harus segera diganti. Deteksinya dengan menggoyang roda ke kiri dan ke kanan. Apabila terasa oblak berarti bearing roda memang harus diganti," ungkap Stanley.
Terakhir periksa shockbreaker. Motor oleng bisa jadi karena kebocoran pada shockbreaker ini. Itu ditandai dengan merembesnya oli pelumas akibat sudah rusaknya seal oli shockbreaker.
"Kalau servis motor goyang itu bisa jadi mahal sekitar Rp500 ribu. Kalau komponen seperti ban, bearing, komstir, oli shock harus diganti. Dilihat kerusakannya apa," lanjut dia. (ren)