Susahnya Jual Vespa Matik Bekas
- Dok: Piaggio Indonesia
VIVA.co.id – Beberapa tahun terakhir, peminat Vespa di Indonesia cukup banyak. Hal itu karena masuknya beragam varian Vespa berjenis matik yang ikut meramaikan pasar otomotif nasional. Lantaran menawarkan perkembangan teknologi anyar, harganya pun terbilang premium untuk sebuah sepeda motor, mulai Rp30 juta.
Bagi yang tak memiliki kocek besar, kebanyakan memilih edisi bekasnya. Tetapi yang menjadi masalah, meski peminat Vespa matik kini makin diminati oleh masyarakat di Tanah Air, namun tak mudah ditemukan di pedagang motor bekas umum. Para pedagang motor bekas ternyata tak mau membeli motor dari tangan konsumen untuk dijual kembali meski dengan kondisi mulus.
Penggawa diler motor bekas SS Motor, Ahmad mengatakan, pihaknya enggan menerima motor Vespa matik seken lantaran kendaraan roda dua itu sulit dijual kembali. Alasannya, peminat Vespa hanya kalangan tertentu. "Enggak berani saya beli Vespa matik kalau ada yang mau jual. Enggak laku karena peminatnya buat yang kalangan tertentu saja, beda sama motor lainnya," kata Ahmad kepada VIVA.co.id di Condet, Jakarta Timur, Selasa, 17 Januari 2017.
Tak hanya itu, dia mengaku tak mau menerima Vespa matik bekas lantaran harga jualnya cepat mengalami penurunan. Itu karena daya beli masyarakat yang kurang terhadap Vespa matik. "Suku cadang sama biaya servis juga mahal. Jadi orang enggak ada yang mau beli, kondisi mulus pun juga enggak ada tuh yang mau," ujarnya.
Penggawa motor bekas lainnya, Hussein, mengungkapkan hal senada. Dia mengatakan, pihaknya malah lebih memilih membeli motor sport ketimbang Vespa matik. "Saya mending beli motor sport ketimbang Vespa, kalau motor sport masih ada orang mau beli dan harganya juga stabil. Enggak kayak Vespa," ungkap dia.
Hussein menambahkan, di dilernya sendiri hanya menjual sepeda motor buatan Jepang. Sebab pasar motor produksi negeri Sakura itu masih ada peminatnya di pasar motor bekas. "Kalau Vespa bekas begitu paling yang jual dari mulut ke mulut saja. Pedagang motor bekas sini (Condet) mana mau nampung karena memang susah banget jualnya," katanya.
(mus)