Harley Minta Masuk Tol: Hak Kita, Kami Bayar Pajak Mahal
- REUTERS/David Gray
VIVA.co.id – Ketua Panitia Bike Wike Harley-Davidson, Irianto Ibrahim, yang menjabat Sekretaris Jenderal Motor Besar Club Indonesia (MBCI) meminta, pemerintah segera memberikan fasilitas bebas masuk jalan tol bagi para pemilik motor gede (moge) asal pabrikan Amerika Serikat itu.
"Kami terus memperjuangkan sampai saat ini perihal jalur jalan tol. Itu hak kita, kami bayar pajak mahal, dan minta untuk diberikan akses masuk ke jalan tol," katanya di sela soft opening diler Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta.
Irianto dan komunitas HD menyatakan akan membuat petisi untuk meminta pemerintah melalui Kementerian Perhubungan agar motor Harley boleh masuk tol. "Kita tanda tangan petisi, kita ajak pemerintah atau Kemenhub dalam hal ini untuk diajak berbincang membahas ini. Dulu ada kesempatan, hanya terhambat akibat jatuhnya pesawat yang di Medan," ujarnya.
Sementara itu, pihak diler principal Anak Elang Harley-Davidson of Jakarta, Sahat Manalu mengatakan, pihaknya juga akan mencoba berdialog dengan komunitas perihal masukan tersebut. Selain isu tol, pihaknya juga bakal membahas perihal pajak untuk kendaraan moge yang sangat tinggi saat ini, serta maraknya peredaran moge bodong alias tanpa disertai kelengkapan surat.
"Kita akan coba berdialog dengan komunitas dan bawa ke DPR dan menteri untuk memberikan komparasi ada motor resmi, pajak tahunan bayar. Sementara ada pihak yang impor dan ilegal, harganya bodong dapat tiga motor, sedangkan resmi dapat satu saja," katanya di lokasi yang sama.
"Motor ilegal itu sangat merugikan pemerintah, soalnya tidak ada pajak pembelian. Apalagi, minimal kan motor itu digunakan 10 tahun, pajak tahunan juga tidak bayar kan mereka, memang tidak rugi," ujarnya menambahkan.
Untuk itu, ia berharap pajak kendaraan mewah agar segera diturunkan, sehingga dapat membuat kuantitas motor mewah banyak dan mengurangi angka moge bodong. "Antara pajak diturunkan pilihannya, tentu kan bisa membuat kuantitas motor jadi banyak dan banyak juga masukan ke pemerintah untuk pajaknya."
(mus)