Bahaya Motor Injeksi Sering Kehabisan Bensin
- VIVA.co.id/Yasin Fadillah
VIVA.co.id – Sepeda motor dengan sistem injeksi kini terus diminati masyarakat. Beragam kelebihan pun ditawarkan, di antaranya lebih bertenaga dan lebih irit bahan bakar ketimbang sepeda motor dengan sistem karburator.
Namun, beredar mitos jika motor injeksi tak boleh kehabisan bensin. Sebab apabila diisi bahan bakar kembali, motor injeksi tak akan menyala lagi atau berisiko cepat rusak. Benarkah pameo tersebut?
Menurut Mekanik Yamaha Sunda Jaya Motor di Rawamangun, Ardhani, hal itu benar adanya. "Memang motor injeksi tidak dianjurkan kehabisan bensin, bahkan motor lain pun sama, tidak boleh kehabisan bensin," kata Ardhani saat berbincang dengan VIVA.co.id, Senin 31 Oktober 2016.
Penjelasannya, pada saat bensin habis, kotoran yang mengendap di dalam tangki sepeda motor akan mudah diisap oleh pompa bahan bakar. Sehingga akibat dari habisnya bensin mula-mula motor akan mengalami brebet. "Tapi lama kelamaan membuat pompa berkarat dan cepat rusak, serta tekanan akselerasinya berkurang," ujar dia.
Maka itu disarankan pemilik motor jangan terlalu sering mengalami kehabisan bensin. Sebab akan membuat usia sistem injeksi motor menjadi lebih cepat rusak. "Misalkan di bagian fuel pump. Karena fuel pump merupakan komponen utama untuk menyalurkan bensin ke mesin, kalau sering habis kan tentu akan cepat rusak."
"Kalau sudah mendekati "E" (empty), langsung diisi saja. Jangan lupa juga untuk menggunakan bahan bakar yang memiliki oktan di atas 90 untuk menjaga mesin dari kotoran," tutur dia.
Kerusakan pompa
Hal senada juga disampaikan Kepala mekanik AHASS CMM Purwakarta, Muhammad Abdul Wakhid. “Sebenarnya habis bensin itu enggak boleh bukan hanya motor injeksi saja. Sistem injeksi itu merupakan penyuplai bahan bakar, jadi sebenarnya memang enggak boleh, karena kerusakan pompa bahan bakar mungkin dapat terjadi kalau sering mengalami kehabisan bensin,” ungkapnya kepada VIVA.co.id.
Dijelaskan, sistem injeksi merupakan penyuplai bahan bakar ke mesin dengan menggunakan pompa yang berbentuk dinamo, di mana dibutuhkan pendinginan melalui bahan bakar pada kendaraan. Sehingga apabila volume bahan bakar benar-benar habis, maka pompa akan bekerja lebih berat karena tidak ada pendinginnya.
“Karena sistem injeksi itu pensuplai bahan bakar ke mesin dengan menggunakan pompa dan itu berbentuk dinamo jadi membutuhkan pendinginan, pendinginan itu sendiri didinginkan oleh bahan bakar. Jadi pada saat volume bahan bakar sudah kosong pastinya dari pompanya jadi bekerja lebih berat karena tidak ada pendinginnya. Kerusakan bisa terjadi di pompa bahan bakar."
(ren)