Trik Simpel Bikin Awet Ban Tubeless

Teknisi sedang melakukan balancing ban motor.
Sumber :
  • YouTube

VIVA.co.id – Ada dua pilihan ban ketika Anda ingin membeli 'si karet bundar' untuk sepeda motor. Pertama, ban tubeless dan kedua ban biasa atau tubetype. Ban tubetype atau dikenal dengan ban biasa, merupakan ban yang menggunakan ban dalam. Sementara ban tubeless merupakan roda yang dirancang tanpa ban dalam. 

Mengenal Forged Piston, Teknologi Unggulan Yamaha Adopsi dari MotoGP

Awalnya, ban tubeless hadir diperuntukkan bagi sepeda gunung. Namun, seiring berjalannya waktu, ban tubeless rupanya juga diterapkan di kendaraan bermotor.

Berbagai kelebihan pun ditawarkan ban tubeless, yakni praktis saat digunakan. Mayoritas pemilik kendaraan memilih ban tubeless, karena tak gampang kempis jika menghantam benda tajam, atau dalam kondisi bocor. Kelebihan lainnya, ban tubeless dinilai lebih menggigit dan stabil jika dibawa menikung atau bermanuver pada kecepatan tinggi.

Pengguna Mobil yang Terjebak Macet di Puncak Wajib Periksa Ini

Namun, meski saat ini ban jenis tubeless kian diminati para pemilik kendaraan, perawatan juga tentu diperlukan, agar umur ban awet dan tahan lama. Lantas bagaimana cara merawat ban tubeless?

Menurut Gilang, penggawa Dunia Motor, di Pondok Kopi, Jakarta Timur, ada beberapa tips sederhana menjaga ban motor tubeless tetap awet dan berusia panjang. Kata Gilang, hal pertama yang harus diperhatikan saat motor menggunakan ban tubeless yaitu dengan tidak memberikan beban berlebih.

Jasa Stiker Bodi Mobil dan Motor Kini Tak Cuma di Pulau Jawa

"Misalkan naik motor bertiga, orangnya gede semua, itu tidak boleh, karena akan cepat merusak ban tubeless," kata Gilang saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat 7 Oktober 2016.

Ban tapak lebar pada sepeda motor.

Kedua, kata dia, jangan terlalu memaksakan digunakan apabila ban tubeless kempis. Hal ini tentu akan cepat merusak ban. "Ban bocor di jalan, jangan dikira ban tubeless kuat saat bocor, sama saja. Jangan dipaksakan kalau saat bocor atau kempis," ujar dia.

Ketiga, simpan ban di tempat dengan suhu yang dianurkan. Ini akan menjaga agar karet ban tidak lentur karena suhu yang tidak pas. "Terakhir, jangan lupa untuk menyesuaikan tekanan angin ban pada saat disimpan atau digunakan, supaya ban tidak rusak dengan cepat," tutur dia.

Sementara itu, seperti dilansir di salah satu pabrikan ban ternama di Tanah Air, ada sejumlah trik lainnya yang patut diperhatikan agar usia ban tubeless awet. Yakni, tidak dianjurkan mengurangi tekanan angin ketika ban masih dalam keadaan panas. Penyesuaian tekanan disebutkan hanya dapat dilakukan saat ban menjadi dingin.

"Perlu pemeriksaan rutin terhadap telapak dan bahu ban untuk mendeteksi kerusakan-kerusakan lebih dini. Apabila ban sudah mencapai batas keausan minimum (lihat tanda D di bahu ban), ban harus segera diganti," tulis pabrikan tersebut.

Sekali pun bocor, jangan buru-buru menutupnya dengan lem ban atau lem cair lain. Cairan akan menyebar ke permukaan ban yang berakibat kerusakan permanen pada permukaan yang tak bocor, serta korosi pada serat ban. Bahayanya, ban bisa meledak mendadak bila dipacu dalam kecepatan tinggi. Sebaiknya tambal-lah dengan potongan ban, baru direkatkan dengan lem.

Ilustrasi orang tua dan anak di mobil

Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil

Agar tidak dibuat repot anak, ada beberapa orang tua yang terpaksa meninggalkan anaknya di dalam mobil saat mengujungi suatu tempat, meski dianggap sebentar.

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2022