Alasan Pelek Jari-jari Ideal untuk Berkendara Sehari-hari
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Saat ini, kebanyakan motor baru yang keluar dari pabrik dibekali dengan pelek alloy, atau yang umum dikenal dengan istilah pelek racing.
Padahal, zaman dulu pelek yang terpasang di motor adalah jenis jari-jari. Lalu, apa yang menyebabkan pelek racing jadi pilihan saat ini?
Pemilik bengkel servis pelek JBB, Muhammad Rois mengatakan, pelek racing dan jari-jari masing-masing memiliki kelebihan.
Menurut Rois, pelek racing biasanya digunakan untuk motor yang membutuhkan kestabilan tinggi, misalnya motor jenis sport.
“Kalau untuk jalanan yang aspalnya halus dan mulus, lebih enak pakai pelek racing," kata Rois kepada VIVA.co.id di Jakarta, Senin 26 September 2016.
Ia menyarankan, pemotor yang berkendara setiap hari sebaiknya memakai pelek jari-jari, lantaran kegunaannya lebih banyak ketimbang pelek racing.
"Kalau kondisi jalanannya kasar, lebih baik pakai pelek jari-jari. Pelek ini lebih lentur kalau kena benturan, hadapi lubang juga lebih aman,” jelasnya.
Selain itu, pelek jari-jari juga bisa diperbaiki dengan mudah ketika mengalami kerusakan. Sedangkan jika pelek racing penyok, maka harus di-press.
"Kalau penyok, pelek racing itu bisa di-press. Biayanya mulai Rp90 ribu. Selama tidak retak, enggak masalah, masih bisa di-press," katanya.