Menyelisik Omzet Bisnis Cuci Helm di Jakarta
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id – Bisnis cuci helm ternyata cukup menjanjikan. Hal ini karena banyak pengendara sepeda motor malas mencuci helmnya sendiri, dengan alasan tidak tahu cara mencuci yang baik dan tepat.
Pemilik salah satu salon helm yang ada di Jakarta, Yadi, mengungkapkan untuk satu bulan biasanya dia bisa meraup keuntungan Rp3,5 juta. Angka tersebut diperoleh biasanya saat musim hujan.
"Ya bisa sampai sebanyak itu (Rp3,5 juta) kalau musim hujan. Satu hari paling banyak mencuci delapan helm. Satu helm tarifnya Rp16 ribu," kata Yadi saat ditemui VIVA.co.id di Jalan Pisangan Lama, Jakarta Timur, Rabu 21 September 2016.
Ia mengungkapkan, setiap usaha pasti mengalami pasang surut. Meski demikian, banyak juga pengendara yang mencuci helm saat musim kemarau, lantaran helm terasa lembap dan bau akibat keringat.
"Kalau bukan musim hujan, biasanya kita cuci tiga sampai lima helm sehari, enggak tentu. Paling pemilik helm cuci karena bau apek dan lembap," ungkap dia.
Ia mengatakan, bisnis cuci helm sudah dijalaninya sejak 2011 silam, dengan modal sebesar Rp5 juta untuk membeli mesin pengering helm.
Menurut Yadi, jika bisnis cuci helm dilakukan di pusat perbelanjaan, maka harga cuci helm bisa jauh lebih mahal, karena disesuaikan dengan harga sewa tempat.
"Kalau di kita, semua helm harganya sama. Karena, kita punya tempat sendiri, beda dengan yang ada di mal. Bisa jauh lebih mahal, bisa sampai Rp25 ribu per helm," katanya.
(ren)