Motor Injeksi, Jangan Sekali-kali Bongkar Dua Perangkat Ini
- Dokumentasi Yamaha Indonesia
VIVA.co.id – Sepeda motor berteknologi injeksi saat ini terus digandrungi keberadaannya. Diminati, karena motor jenis injeksi lebih irit dalam hal konsumsi bahan bakar serta sejumlah diferensiasi lainnya. Namun bukan berarti motor dengan teknologi tersebut tak ada celah kerusakannya.
Mekanik bengkel Yamaha, Irwan, mengungkapkan motor injeksi tak bisa dibongkar secara sembarangan. Sebab banyak perangkat elektronik yang sangat sensitif sehingga memerlukan ketelitian dan kehati-hatian. Menurut dia, ada beberapa perangkat yang tak bisa dibongkar sembarangan pemilik motor injeksi, pertama adalah mengubah ECU atau Electronic Control Unit. Piranti tersebut bekerja berdasarkan input dari sensor-sensor yang ada di kendaraan.
"ECU itu kan otaknya motor injeksi. Kalau dibongkar sembarangan biasanya enggak terbaca waktu mau di-setting di komputer, karena banyak virus yang enggak jelas datang," kata Irwan saat berbincang dengan VIVA.co.id di Kayu Jati, Jakarta Timur, Senin 19 September 2016.
Menurut dia, bila ECU pada motor injeksi dipaksa dibongkar maka akan berakibat fatal pada kendaraan roda dua itu, salah satunya motor tak bisa hidup secara normal. "Motor bisa mati-mati, motor enggak enak dipakai. Enggak nyaman dan bikin susah pemilik motor," ungkap Irwan.
Kedua, kata dia, yang perlu dihindari adalah mengubah throttle body. Fungsi throttle body yaitu sebagai saluran utama yang dilalui oleh udara sebelum masuk ke intake manifold. "Throttle body itu beda sama karburator, kalau throttle body ada sensor-sensor di kendaraan jadi enggak bisa dibongkar sembarangan. Kalau dibongkar sembarangan ya motor enggak stabil," lanjut Irwan.
Oleh sebab itu ia menyarankan bila motor injeksi mengalami kerusakan sebaiknya dibawa ke bengkel resmi motor tersebut. Hingga biaya perawatannya ke depan tak menguras kantong. "Kalau betulkan motor injeksi sebaiknya di bengkel resmi jangan di bengkel di pinggir jalan, karena kalau diperbaiki di bengkel pinggir jalan ada virus di sensor yang berbahaya untuk motor," kata Irwan.
(ren)