Alasan Yamaha Indonesia Ogah Jual Motor Rp6 Jutaan
- Yamaha
VIVA.co.id – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek Yamaha di Tanah Air mengaku ogah menjual sepeda motor murah, sebagaimana yang dilakukan Yamaha di India.
Menurut Assistant General Manager (GM) Marketing PT YIMM, Mohammad Masykur, selera dan karakter konsumen Indonesia berbeda dengan di India. Hal itu lanjutnya tercermin pada tahun 1999, di mana ratusan merek motor yang menjual motor murah perlahan-lahan berguguran.
"Ada sekian ratus merek motor pada 1999 yang menjual motor Rp3 juta-an, baru tiga bulan sudah rusak, nah orang Indonesia enggak mau yang seperti itu," kata Masykur di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis 8 September 2016.
Yamaha Indonesia, kata dia, sampai saat ini juga tak mengetahui bagaimana struktur harga murah Yamaha di India. Kata dia, penentuan harga sepeda motor disesuaikan dengan selera konsumen dan kondisi perekonomian suatu negara.
"Kita enggak tahu UMR-nya (Upah Minimum Regional) berapa, harga gas berapa, harga listrik berapa (India). Kalau di India mungkin materialnya lebih murah dan main power lebih murah. Kita enggak tahu cost structure mereka," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengaku tak menjamin sepeda motor murah bakal laku di pasar Indonesia. "Kalau masuk ke motor murah dianggapnya murahan nanti, karena punya motor itu umumnya lebih bergengsi dibanding yang punya mobil," katanya.
Ia mengatakan, pasar otomotif di Indonesia tak bisa main-main dengan memproduksi motor murah. Untuk penjualan sepeda motor dengan harga Rp12 juta saja sudah turun. "Orang kalau mau pamer kan kita enggak bisa pamer barang murahan. Menurut saya mereka takut membeli motor murah," ujar dia.
Diketahui, Yamaha India siap menghadirkan motor super-murah dalam proyek Innovative and New Development based on Responsible Analysis (INDRA). Motor itu sedianya akan dijual 30 ribu rupee atau setara Rp6 jutaan.