Yamaha Teriak Penjualan Jeblok Gara-gara Tuduhan Kartel

Honda BeAt eSP vs Yamaha Mio M3 125 CW. Honda dan Yamaha dituding melakukan kartel harga skuter matik 110-125cc.
Sumber :
  • Blogotive.com

VIVA.co.id – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dan PT Astra Honda Motor (AHM) hari ini memenuhi jadwal sidang dugaan kartel yang digelar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Sidang lanjutan itu mengagendakan pemaparan sanggahan dari terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP). Dalam keterangannya, Yamaha mengaku membantah tudingan KPPU yang menyebut pabrikan berlogo 'garpu tala' itu sekongkol dengan Honda demi meraup untung di segmen skuter matik (skutik) 110-125cc dan menetapkan harga mahal.

Tak cuma itu, menurut Executive Vice President PT YIMM Dyonisius Beti, pihaknya terus merasa dirugikan akibat kasus yang membelitnya sekarang ini. Dari awal munculnya kasus dugaan kartel berembus kencang, penjualan Yamaha terus turun.

Polisi Bongkar 619 Kasus Judol sejak 5 November 2024, 734 Orang Ditetapkan Tersangka

"Penjualan turun terus, kami sangat merasa dirugikan, diciptakan persepsi bahwa kami benar-benar salah," kata Dyon, di persidangan KPPU, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Juli 2016.

Detailnya, penjualan Yamaha kini turun di atas 10 persen sejak Juni 2016 lalu. "Penjualan mulai turun, turun sekira 12 persen sejak Juni kemarin gara-gara masalah ini," kata dia.

7 Cara Cerdas Menentukan Harga Jual Produk, Pahami Rumusnya!

Kata Dyon, tuduhan yang dialamatkan pada Honda-Yamaha tak benar, yakni saling rangkul, mesra, untuk memonopoli pasar skutik 110-125cc. Fakta di lapangan, kata dia justru berbeda, di mana mereka justru terlibat pertempuran sengit mencuri hati konsumen.

"Faktanya terjadi persaingan antara Honda dan Yamaha. Market share dan volume absolut Yamaha juga turun," kata Dion.

Ia menilai, persaingan perusahaan raksasa itu berlangsung di banyak lini, mulai dari penjualan, promosi, perang harga, dan lain sebagainya.

Dirinya mengakui jika pasar motor skutik 110-125cc yang disangkakan dimonopoli memang memiliki pasar yang sangat besar. Justru itulah, kata dia, yang tidak memungkinkan keduanya untuk sekongkol. Dia juga menyatakan, tentu pabrikan lain di luar Honda-Yamaha tak akan membiarkan itu tejadi, rela pasar skutiknya diambil.

"Kelas 110 cc pasar besar, tidak mungkin pasar ini memberikan ke pada Honda dan Yamaha. Honda memberikan diskon dan Yamaha juga sama. Kesimpulan kami tidak ada kartel," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya