Ini Moge Bekas Favorit yang Banyak Diburu Masyarakat
- Rendra/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Pasar sepeda motor gede (moge) Indonesia memang tengah mengalami masa suram. Kenaikan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang semakin kuat menjadi penyebabnya.
Kendati demikian, hal tersebut rupanya tidak berdampak langsung pada penjualan motor gede bekas. Salah satunya showroom Premium Used Motorcycles PT Putra Oentoro Motor atau biasa dikenal dengan nama Moto8.
Menurut Marketing Supervisior Moto8, Anna Sasela, regulasi yang ditetapkan pemerintah lebih “menghantam” pasar moge baru, sedangkan penjualan moge bekas belum terkena dampak.
“Pasar used bike tidak pengaruh,” kata Anna saat berbincang dengan VIVA.co.id, di showroom Moto8, di kawasan Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Mei 2016.
Lebih lanjut, Anna menyatakan, penjualan moge tidak berpengaruh pada momen-momen khusus yang mampu menaikkan penjualan, seperti Lebaran, tahun baru atau Imlek. Sebaliknya, karena moge merupakan motor hobi, maka konsumen yang akan membeli moge dapat membeli kapan saja sesuai keinginan.
Kata Anna, banyaknya moge yang beredar di jalanan, maka hal itu pula akan semakin membuat moge dengan status bekas ikut menjadi buruan. Adapun, moge bekas favorit yang kini menjadi banyak incaran konsumen datang dari Honda CBR600 dan Kawasaki Z1000. Sedangkan moge Eropa yang tak kalah diburu konsumen yaitu model Ducati Monster.
Sebagai gambaran, di pasaran, edisi bekas dari CBR600 di bawah tahun 2010 dijual dengan harga di bawah Rp100 juta. Kawasaki Z1000 lansiran 2013 dibanderol dengan kisaran Rp185 jutaan. Sementara Ducati Monster untuk sekira tahun 2012, di pasaran dijual dengan banderol Rp185 jutaan.
“Dari segi harga, motor Jepang lebih terjangkau, dibandingkan Eropa,” ucapnya.
Anna menuturkan, meski penjualan moge tak sebanyak diler-diler motor di bawah mesin 150cc, namun rata-rata penjualan per bulan tetap stabil, dari tiga hingga lima unit per bulan. Meski seken, menurut Anna, Moto8 tak mau menampung moge-moge yang tidak memiliki kelengkapan dalam hal surat-surat alias bodong.