Kenapa Bagian Belakang R15 Yamaha Dibuat 'Nungging'?
- Dian Tami/VIVAcoid
VIVA.co.id – Saat diluncurkan pertama kali di Indonesia pada April 2014 lalu, motor jenis sport Yamaha R15 langsung menarik hati konsumen di Indonesia. Maklum, kala itu motor bermesin 150cc dan full fairing masih sedikit modelnya.
Hanya saja, keluhan datang dari pencinta R15 perihal bagian buritan yang terlalu tinggi. Ya, bagian jok belakang ini membuat orang yang dibonceng menjadi ‘nungging’.
Lantas, mengapa Yamaha masih mempertahankan hal tersebut?
Assistant General Manager Marketing Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur menyatakan, posisi nungging saat berada di atas R15 sengaja dibuat untuk mengentalkan aura motor balap.
“Bisa dibandingkan dengan R1 dan R6, itu juga nungging. Karena, motor sport itu ya nungging,” jelas Masykur saat ditemui di pabrik Yamaha, di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis malam 19 Mei 2016.
Jika posisi pengendara dan penumpang tidak nungging, kata Masykur, maka hal itu justru akan membuat R15 terlihat tidak sporty. Motor akan lebih terlihat layaknya motor touring Yamaha Scorpio.
Masykur pun menyatakan, desain R25 tidak terlalu nungging dibandingkan R15. Hal itu dikarenakan konsep keduanya memang berbeda.
Pasalnya, motor sport dengan mesin 250cc tersebut dibuat bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi juga dijual secara global di Eropa dan Amerika Serikat.
“Silahkan dipakai (R15) untuk boncengan. Tapi, tidak nyaman dibonceng. Kalau mau nyaman, ya pilih sekelas V-Ixion. Istilah kata, kalau beli Harley, jangan mengeluh panas, karena memang tidak ada radiator,” ujarnya.