Ketahui Kesalahan Pengguna Motor Gede Pemula
- Hadi Suprapto/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Mengendarai sepeda motor gede, alias moge tak segampang yang dibayangkan. Apalagi, bagi para pemula pengguna moge, sejumlah teknik harus dikuasai lebih dahulu, agar tak celaka di jalan.
Aldea Henry, seorang instruktur safety riding dari PT Daya Adicipta Motora Bandung, merinci kesalahan yang kerap dilakukan bagi para pemula penunggang moge. "Karena ini sangat berbahaya," kata dia, di sela acara Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AHSRIC) 2016 di Batam, Selasa 17 Mei 2016.
Kesalahan pertama, kata dia, adalah tidak pernah adaptasi. Mesin moge sangat berbeda dengan motor kecil. Moge menghasilkan tenaga yang sangat besar, sehingga perlu adaptasi supaya bisa menguasai kendaraan. "Jika tidak, bisa terjadi over power," katanya.
Kedua, adalah teknologi. Motor gede biasanya sudah dilengkapi dengan sejumlah teknologi, sedangkan motor kecil tidak. Salah satunya rem Anti-lock Braking System (ABS). Teknologi ABS akan menjaga motor tidak mengunci saat pengereman. Karenanya, menarik tuas rem sekuat mungkin tak akan jadi masalah. Tetapi, beda dengan motor tanpa ABS. Sekali direm kuat, motor akan selip dan terjatuh.
***
Adu skill berkendara moge
PT Astra Honda Motor menggelar ajang kompetisi antar-instruktur safety riding untuk motor gede. Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan, setelah agresif memboyong produk-produk big bike ke Tanah Air.
Kompetisi adu instruktur ini dibungkus dalam AHSRIC 2016 yang digelar di Batam. "Ini sebagai ajang komunikasi antar-instruktur safety riding Honda seluruh Indonesia," kata General Manager Marketing Planning and Analysis Division Astra Honda Motor, Agustinus Indraputra.
Tahun ini, untuk memilih instruktur terbaik, proses seleksi kompetisi yang bertemakan “Satu Hati Selamat di Jalan” ini dilakukan secara berjenjang mulai di tingkat regional, dengan total peserta 3.030 orang.
Kata dia, sejak Februari, tersaring 125 peserta untuk bertanding pada puncak acara AHSRIC 2016 di Stadion Olahraga Temenggung Abdul Jamal, Batam, 16-18 Mei 2016. Mereka terdiri dari 45 instruktur pria, 13 instruktur wanita, 10 dealer advisor, 48 community advisor pria, dan sembilan community advisor wanita.
Agus mengatakan, penambahan kategori baru pada AHSRIC 2016 ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan edukasi dan menemani konsumen di berbagai lapisan masyarakat.
“Seperti jenis motor yang lain, skill berkendara instruktur untuk big bike Honda juga perlu terus dikalibrasi. Apalagi, karakter motornya memang berbeda dan butuh keterampilan khusus," katanya.
Dalam kompetisi ini, setiap peserta mengikuti serangkaian uji kompetensi standar internasional safety riding Honda. Materi ujinya meliputi pengetahuan terkait keselamatan berkendara, kemampuan melakukan edukasi dengan beragam alat peraga, dan keterampilan berkendara yang mencakup teknik pengereman, pengendalian, kestabilan, pengoperasian sepeda motor, dan posisi berkendara yang baik dan benar di berbagai kondisi melalui sesi praktik Braking, Riding Plank, dan Slalom Course.
“Setiap peserta akan mengemban tugas sebagai ambassador safety riding Honda di daerah masing-masing dan pemenang AHSRIC 2016 ini akan melanjutkan uji kompetensinya di level internasional, yaitu pada ajang The 17th Safety Japan Instructors Competition di Suzuka, Jepang, Oktober nanti.” (asp)