Potret Suram Pengendara Motor: Celana Pendek, Rambut Terurai
- www.congdongvip.com
VIVA.co.id – Indonesia sepertinya menjadi salah satu negara dengan angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Bagaimana tidak, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Shindhuwinata mengatakan, puluhan orang meninggal setiap harinya gara-gara kecelakaan lalu lintas, paling besar disumbang sepeda motor.
Fakta yang mengejutkan, 40 persen pengendara yang mengalami kecelakaan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Peningkatan populasi sepeda motor tentu juga berimbas pada pola hidup masyarakat. Buruknya, ada anak usia 12 tahun atau belum memiliki SIM sudah naik motor. Selain itu, ngebut dan tak pakai helm. Ini ironi. Tapi sebenarnya ini kembali ke penegakan hukum, bagaimana penegakan hukum bisa lebih baik," kata Gunadi kepada VIVA.co.id, baru-baru ini.
Sebab, kata dia, kekonsistenan hukum ini dirasa masih kurang. "Kalau anak umur 12 tahun sudah naik motor, tentu ini membahayakan. Dari fisiknya saja sudah lebih lemah, selain itu ketangkasan berkendara juga kurang. Akhirnya, dia dikendalikan motornya, bukan dia yang mengendalikan motornya," kata Gunadi.
Gunadi menyadari sejauh ini kesadaran berkendara di masyarakat masih rendah. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu persis kewajibannya di jalan raya seperti apa. Misalnya, bukan menyalakan lampu kecil, malah menyalakan lampu hazard, yang tentunya mengganggu pengendara lainnya.
"Saya sendiri kalau lewat jalan-jalan kecil, banyak melihat gadis-gadis mengabaikan keselamatan, pakai celana sangat pendek, tak pakai helm, rambut terurai, kan membahayakan pengendara lain juga."
"Artinya begini, secara pendidikan, edukatif pun kita harus bikinkan program kurikulum. Bukan pendidikan lalu lintas dan jalanan, masuk saja ke mata pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi dimasukkan satu bab soal itu," kata dia.