Fungsi Tabung di Shockbreaker, Banyak yang Salah Kaprah
- Dok: Ohlins
VIVA.co.id – Jika kita perhatikan, ada beberapa sepeda motor yang memakai shockbreaker dengan tambahan tabung di ujungnya.
Biasanya, shockbreaker jenis ini dibuat oleh produsen suku cadang sebagai alternatif yang bisa dipilih konsumen. Banyak pemotor menyebut komponen ini sebagai shockbreaker model gas. Yang ada di benak mereka adalah, oli di dalam shockbreaker digantikan fungsinya dengan gas (biasanya nitrogen).
Namun, benarkan demikian?
Dilansir dari Bikesindia, Senin 9 Mei 2016, shockbreaker biasa memang mengandung oli. Fungsinya adalah untuk mengembalikan shockbreaker ke keadaan semula. Jika tidak ada oli, per suspensi akan terus memantul-mantul tanpa henti.
Sayangnya, saat shockbreaker bekerja terus-menerus (contohnya perjalanan ke luar kota), maka ada senyawa oli yang memisah dan membentuk gelembung busa. Bila ini terjadi, maka kemampuan oli meredam gerak naik dan turun per berkurang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka produsen shockbreaker memasang tabung kecil berisi gas. Fungsi gas adalah untuk membuat tekanan oli selalu tinggi, mencegah timbulnya gelembung busa.
Artinya, gas yang dipakai bukan menggantikan fungsi oli, melainkan membantu menjaga fungsinya.
Biasanya, pengguna shockbreaker yang memakai tabung akan merasa tingkat kekerasannya lebih tinggi dibanding shockbreaker biasa.
Hal ini tidak sepenuhnya salah. Hanya saja, bukan redamannya yang lebih keras, melainkan adanya gas membuat kinerja shockbreaker menjadi lebih responsif.
Itu sebabnya, shockbreaker jenis ini lebih cocok dipakai saat pengendara butuh respons yang maksimal, contohnya saat balapan. Dengan respons yang cepat, maka ban tidak akan kehilangan cengkeraman pada aspal. (asp)