Sepeda Motor Listrik Buatan Indonesia Dirilis, Harganya?
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id – PT Garansindo Inter Global dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) akhirnya secara resmi memperkenalkan motor listrik kolaborasi mereka. Lakon debut motor listrik karya anak bangsa yang diberi nama Gesits itu dilakukan di Gedung Riset Mobil Listrik, Surabaya, hari ini, Selasa 3 Mei 2016.
Saat diperkenalkan, terlihat wujud nyata motor listrik buatan dalam negeri yang telah lama jadi perbincangan publik pencinta otomotif Tanah Air. Jika diamati dengan seksama, Gesits mirip dengan skuter matik Honda Vario. Yang membedakan yakni hasil pembuangan bahan bakarnya tidak mengeluarkan emisi.
"Kalau motor lainnya masih menghasilkan emisi," kata Chief Executive Officer (CEO) PT Garansindo, M Al Abdullah, di ITS, Surabaya.
Dia menyatakan, Gesits juga bisa disambung ke perangkat elektronik seperti telepon seluler pintar melalui sambungan bluetooth. "Maksudnya display speedometer dan kapasitas baterainya yang terhubung," terang Al.
Meski demikian, Al mengakui untuk saat ini Gesits masih memerlukan penambahan dalam hal penampilan. Sebab, menurutnya penampilan motor itu sampai saat ini masih terbilang dasar. "Warnanya masih hitam. Malah awalnya yang kami terima dari teman-teman ITS hanya putih polos," urai Al.
Dengan berbagai penyempurnaan yang akan dilakukan, Al yakin motor tersebut bakal laku di pasaran. Produksi massal sendiri akan dilakukan pada 2017 mendatang. "Harganya juga murah tidak sampai Rp20 juta, dan semua komponennya dari dalam negeri kecuali baterainya yang masih diimpor dari negara lain," terangnya.
Sementara itu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, sepeda motor listrik itu sudah layak digunakan oleh masyarakat luas. "Walau pun ini baru purwarupa, tapi saya rasa sudah bagus. Hanya tinggal penyempurnaan sedikit," kata Nasir seusai meluncurkan motor di lokasi yang sama.
Nasir yakin, Gesits akan menjadi motor skuter yang diminati masyarakat. Alasannya, energi yang digunakannya lebih irit dan tidak menghasilkan emisi. "Karena ini sumber energinya listrik. Selain itu, dari sisi nama juga artinya lincah, berarti bisa mendukung aktivitas masyarakat Indonesia yang sangat mobile," ucap Nasir.