Motor Ini Tidak Boleh Dijual di Ibu Kota Negara Asalnya
- NDTV
VIVA.co.id – Beberapa hari lalu, pabrikan motor asal India, Royal Enfield, resmi menjual motor adventure terbaru, Himalayan.
Dengan harga yang cukup memikat, yaitu 155,5 ribu rupee atau setara dengan Rp30,6 juta, motor ini langsung mendapat sambutan yang meriah dari para penggemarnya.
Tidak hanya konsumen setia Royal Enfield, peminat juga datang dari mereka yang sebelumnya mengendarai motor dengan merek lain.
Namun ternyata, meski motor ini asli buatan India, Royal Enfield tidak diperbolehkan menjual Himalayan di ibu kota negara tersebut, New Delhi.
Dilansir dari Rushlane, Kamis 17 Maret 2016, alasan pelarangan itu karena produsen dianggap hendak berbuat curang.
Pemerintah India menetapkan, mulai 1 April 2016, semua kendaraan roda dua yang dijual di negara tersebut harus memenuhi standar emisi baru, yakni Bharat Stage (BS) IV (setara dengan Euro4).
Royal Enfield sengaja meluncurkan motor beberapa minggu sebelum aturan tersebut resmi berlaku.
Parahnya lagi, motor yang dijual ternyata belum memenuhi standar emisi tersebut. Artinya, Royal Enfield berusaha menjual sebanyak-banyaknya motor tersebut, sebelum aturan emisi yang baru berlaku.
Salah satu alasan mengapa mereka melakukan tersebut adalah terkait harga jual. Untuk bisa memenuhi standar emisi baru, pabrikan harus melakukan beberapa penambahan, yang berarti mengeluarkan lebih banyak biaya.
Ujung-ujungnya, harga jual yang dipatok bisa lebih dari 200 ribu rupee (sekitar Rp29 juta). Hal ini tentu menjadi kerugian bagi produsen, karena konsumen tidak akan tertarik membeli motor yang harganya mahal.
Jadi, untuk sementara, penjualan Himalayan di New Delhi disetop, hingga Royal Enfield dan pemerintah India bisa mencapai kata sepakat soal kasus ini.