Awas, Ban Motor Kurang Angin Justru Berisiko Pecah
- Welovehonda
VIVA.co.id – Ada mitos yang beredar di kalangan para pengendara sepeda motor, bahwa saat membawa barang berat, tekanan angin ban harus dikurangi. Hal ini dilakukan, karena mereka takut beban yang berat akan membuat ban menjadi pecah.
Padahal, mitos tersebut tidak benar, seperti dilansir dari Fdrtire, Selasa 23 Februari 2016.
Saat ban motor diisi dengan angin yang kurang dari standar pabrikan, bagian sidewall atau dinding ban mendapat tekanan yang lebih berat. Apalagi jika membawa beban berlebihan, tekanan terhadap dinding ban jadi lebih berat lagi.
Jika terus-menerus mendapat tekanan melebihi beban yang sanggup ditanggung oleh sidewall, benang-benang nilon yang jadi "tulang" ban bisa putus dan mengakibatkan ban pecah, karena dinding ban sobek.
Pada dinding ban motor sebenarnya sudah tertulis kode ban, yang menjelaskan beban maksimum yang bisa ditanggung oleh ban. Misalnya, di dinding ban tertulis "max load 170kg at 260kPa (33 psi) cold."
Itu berarti, beban maksimum yang bisa tanggung ban yaitu 170 kilogram, dengan tekanan ban 260kPa (33 psi) pada kondisi ban dingin.
Tidak seperti ban mobil, sidewall pada ban motor penting untuk kestabilan saat menikung. Derajat kemiringan ban motor saat menikung lebih rendah daripada ban mobil. Jika tekanan anginnya pas, dinding ban akan lebih kuat menahan gaya saat membelok.