Ini Penyebab Maraknya Suku Cadang Motor Palsu
Kamis, 21 Februari 2013 - 21:36 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
– Tingginya angka sepeda motor di Indonesia berimbas juga pada maraknya produk spare part (suku cadang) bajakan atau palsu di berbagai toko serta sepeda motor konsumen. Situasi itu terkait dengan belum optimalnya pengawasan dari pihak berwenang terhadap barang-barang bajakan.
Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) turut prihatin dan memberikan perhatian tehadap HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).
Menurut Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata, keberadaan HAKI sangatlah penting, karena di pasar ini ada komponen benar (asli), palsu dan ada komponen yang sama sekali palsu jauh dari standarnya
Baca Juga :
Terpopuler: Niatus Sholihah Dibuang Orangtua, Khadija Omar Siap Pakai Burkini di Ajang Miss Universe
"Maka kita mengkaitkan bisnis
Baca Juga :
Komitmen Wujudkan Pemerintahan Bersih jika Pimpin Lamsel, Egi Akan Gandeng Pengawas Independen
Lebih lanjut, Gunadi penyampaikan bahwa perhatian pemerintah atas kepemilikan intelektual ini dijamin dalam undang-undang dan peraturan.
"Jaminan ini akan membawa kebaikan pada investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Lebih jauh dari hanya industri manufaktur saja, tapi juga sampai pengembangan produk," jelas Gunadi. Dengan kata lain, keberadaan investor dapat berpengaruh dan menambah kegiatan lapangan kerja.
Picu Kecelakaan
Maraknya suku cadang palsu dinilai bisa mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Gunadi mencontohkan, sparepart atau komponen yang banyak palsu itu seperti kampas rem dan rantai. Kedua komponen ini juga sangat penting perananya dalam sepeda motor.
"Kalau kampas rem yang palsu apakah kualitasnya baik? Bisa jalan tapi
ga
bisa direm bagaimana?" tanya dia.
Gunadi menyimpulkan dampak dari komponen palsu tadi bisa sangat berbahaya bagi pengendara motor. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jaminan ini akan membawa kebaikan pada investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Lebih jauh dari hanya industri manufaktur saja, tapi juga sampai pengembangan produk," jelas Gunadi. Dengan kata lain, keberadaan investor dapat berpengaruh dan menambah kegiatan lapangan kerja.