Dampak Opsen Pajak ke Penjualan Motor Minim, Ini Penyebabnya
- Arianti Widya
Jakarta, VIVA – Kebijakan opsen pajak yang mulai berlaku di beberapa daerah menimbulkan berbagai respons dari pelaku industri otomotif.
Executive Vice President PT Astra Honda Motor, Thomas Wijaya, mengungkapkan bahwa meskipun kenaikan pajak ini berpotensi berdampak pada daya beli masyarakat, pihaknya bersama diler dan perusahaan pembiayaan tetap berupaya menjaga keterjangkauan sepeda motor bagi konsumen.
"Saat ini beberapa pemerintah daerah masih menunggu kenaikan pajak ini, meskipun ada yang sudah menaikkan. Dampaknya tentu ada, meski kecil. Kami bersama diler dan finance company tetap berusaha memberikan yang terbaik agar konsumen tetap bisa membeli sepeda motor," ujarnya belum lama ini di IIMS 2025, dikutip VIVA Jumat 21 Februari 2025.
Ia juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang menunda atau mengevaluasi kebijakan tersebut. Menurutnya, sepeda motor adalah alat transportasi yang ekonomis dan produktif bagi masyarakat, sehingga keterjangkauan harga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan pasar.
Booth Astra Honda Motor
- Arianti Widya
"Karena motor ini sebagai alat mobilitas yang produktif dan ekonomis, keterjangkauan menjadi salah satu kunci. Dengan adanya evaluasi dari pemerintah daerah, dampak kebijakan ini terhadap pasar saat ini masih minim," tuturnya.
Mengenai target penjualan, Thomas Wijaya menyebutkan bahwa Astra Honda Motor masih optimis dengan pertumbuhan pasar yang diproyeksikan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Pada 2023, total penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai sekitar 6,33 juta unit, dan tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 6,4 hingga 6,7 juta unit.
"Masih ada pertumbuhan sekitar 1 hingga 5 persen. Kami berharap daya beli masyarakat tetap stabil, didukung oleh kondisi panen, harga komoditas, serta kebijakan ekonomi pemerintah," katanya.
Sementara itu, terkait perkembangan motor listrik, Thomas Wijaya menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu kepastian subsidi dari pemerintah.
"Kami berharap subsidi tetap berlanjut, tetapi tentu kami akan mengikuti regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah," jelasnya.