Soal Skema Subsidi Motor Listrik Bakal Diubah, Produsen Cuma Butuh Kepastian
- VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha
Jakarta, VIVA – Dengan adanya subsidi pemerintah membuat penjualan motor listrik jadi membaik, namun rencananya bakal ada skema baru. Para produsen motor listrik sendiri cuma berharap adanya kepastian soal subsidi tersebut.
Sebelumnya pemerintah beri bantuan subsidi Rp7 juta per unit, namun kini tengah menggodok kebijakan baru dengan mengubah skema subsidinya. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap adanya usul skema baru soal subsidi motor listrik.
"Mungkin tahun ini skemanya akan berbeda. Bukan subsidi lagi tapi lewat insentif," ujar Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Setia Diarta di Gedung Kemenperin, belum lama ini.
Setia mengatakan skema baru yang ia usulkan adalah lewat insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP). Terlepas seperti apa subsidinya nanti, para produsen sendiri hanya butuh kepastian saja.
"Ini kan program memang sudah pasti tidak selamanya, jadi itu inisiatif awal dari pemerintah supaya ada booster lah. Jadi kalau sekarang tidak ada subsidi, ya kembali memang ke normal. Jadi kita bukan mensiasati tapi kita terus aja berinovasi," ujar Andry Dwinanda, General Manager of Sales & Marketing United E-Motor, di Jakarta, Kamis 16 Januari 2025.
"Itu kita tau, artinya belum ada kabar. Berati kita anggap tidak ada. Ya itu ditunggu saja, kalau ada ya ada, kalau nggak ada ya nggak ada. Tapi prinsipnya kami adalah yang tadi, tidak mungkin pemerintah bantu terus jadi sekarang fokus ke edukasi. Kita fokus motor listrik penghematan. Kita ke depankan teknologinya," lanjutnya soal subsidi jadi PPN DTP.
Hal senada juga disampaikan oleh produsen motor listrik baru di Indonesia, Maka Motors. CEO dan Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo, menyatakan bebas mau subsidi seperti apa tapi yang pasti pemerintah segera beri pengumuman.
"Untuk subsidi, kalau dari kami memang ketika memulai (merancang) MAKA Motors sejak 2022, belum ada omongan apa-apa soal subsidi. Dari awal kita tidak merencanakan subsidi. Untungnya beberapa tahun terakhir itu ada (subsidi), dan itu membuat adopsinya (motor listrik) semakin kencang," kata Raditya Wibowo saat peluncuran motor terbarunya.
"Yang perlu diperhatikan adalah kepastiannya dari pemerintah. Karena kalau kita lihat pemerintah ini memang sangat suportif terhadap industri kendaraan listrik dan kami sangat senang dengan itu. Khusus untuk subsidi pembelian (motor listrik) ini, mau bentuknya seperti apa pun, harapan kami adalah supaya pemerintah bisa cepat memberi pengumuman dan memberikan kepastian kepada customer. Supaya customer nggak nahan-nahan pembelian," paparnya.
Seperti diketahui subsidi motor listrik diberikan sejak 2023 lalu. Per Oktober 2024 di laman resmi Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (SISAPIRA) telah habis. Â
Tercatat hanya 11.532 unit terjual dari 200.000 unit motor listrik yang dialokasikan pada 2023. Sedangkan pada 2024, target awal subsidi dipatok 600.000 unit, ini berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023. B
Namun pada akhirnya target itu dipotong hingga menjadi 60.000 unit subsidi saja. Di laman SISAPIRA, sebanyak 60.813 unit produk motor listrik telah habis terjual menggunakan subsidi.