Honda Buka-bukaan Alasan Harga Motor Listrik Lebih Mahal
- PT AHM
Cikarang, VIVA – PT Astra Honda Motor terus mendorong penjualan motor listriknya di Indonesia dengan berbagai produk unggulan seperti EM1 e:, CUV e:, dan ICON e:.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin, mengungkapkan bahwa sambutan terhadap EM1 e: cukup baik, meskipun masih ada tantangan di pasar.
“EM1 ini produk pertama pengenalan EV Honda untuk pasar Indonesia. Sambutannya cukup lumayan bagus. Meskipun belakangan ini beberapa main dealer mengadakan program diskon, mungkin itu bisa membantu masyarakat,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif di acara yang digelar belum lama ini.
Namun, Pria yang akrab disapa Muhib itu menekankan bahwa data penjualan CUV e: dan ICON e: masih dalam proses pengumpulan. Untuk pengiriman, ia menjelaskan bahwa unit-unit tersebut akan mulai dikirim secara bertahap mulai Desember.
“Pengiriman kami lakukan secara bertahap, ada pengiriman dari AHM ke main dealer, main dealer ke konsumen. Kami harapkan bisa secepatnya,” katanya.
Terkait harga, Muhib menjelaskan bahwa konsumen yang membeli saat ini masih mendapatkan harga yang diumumkan sebelumnya. Namun, ia tidak menutup kemungkinan adanya kenaikan harga pada tahun depan, tergantung pada kebijakan pemerintah seperti PPN dan opsen kendaraan listrik.
Muhib juga menjelaskan bahwa harga motor listrik seperti ICON e: yang dibanderol Rp28 juta lebih tinggi dari motor konvensional entry-level seperti BeAT, karena target pasar dan kebutuhan konsumen berbeda.
“Dari segi harga berdekatan, tapi dari sisi kebutuhan konsumen berbeda. Kalau pasar masih mayoritas di ICE (internal combustion engine), kami harus lebih effort lagi dengan EV kita, termasuk ICON e: ini,” jelasnya.
Ia mengakui, volume penjualan motor listrik masih jauh dibandingkan motor berbahan bakar bensin. Menurutnya, masyarakat masih lebih memilih ICE karena faktor kebiasaan dan preferensi pasar.