Maka Motors: Motor Listrik yang Sarat Inovasi
- Tangkapan layar
Jakarta, VIVA – Indonesia memiliki banyak sekali tenaga ahli yang bisa merancang dan membuat beragam hal, dengan kualitas tinggi dan bahkan berstandar internasional. Salah satunya adalah motor listrik, yang dihadirkan oleh Maka Motors.
Perusahaan rintisan yang memulai debutnya tiga tahun lalu tersebut pada awal 2025 akan meluncurkan produk perdana mereka, yang saat ini belum diketahui namanya namun bocorannya sudah beredar sejak beberapa waktu lalu.
Chief Technology Officer Maka Motors, Arief Fadillah mengatakan bahwa kuda besi bebas emisi rancangan mereka sudah mengantongi ratusan kekayaan intelektual berkat hasil kerja keras tim riset dan pengembangan.
“Ada lebih dari dua ratus intellectual property, termasuk hak cipta, yang dimiliki oleh motor ini. Tim riset kami ada yang lokal dan ada juga yang diaspora, salah satunya dari Jerman,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif di Jakarta Selatan, Rabu 11 Desember 2024.
Melalui paparannya, Arief menuturkan bahwa produk ini didesain semaksimal mungkin untuk bisa memberikan semua hal yang dibutuhkan pengguna dari motor listrik. Detail-detail seperti kenyamanan dan performa tidak luput dari perhatian.
Agar bisa mendapatkan informasi yang akurat, mereka juga menggelar riset yang melibatkan pengguna pribadi maupun mereka yang berprofesi sebagai ojek online. Hasilnya, produk rancangan mereka diklaim cocok untuk penggunaan harian dari berbagai macam profesi dan kebutuhan.
Chief Executive Officer Maka Motors, Raditya Wibowo mengungkapkan bahwa pihaknya telah memiliki pabrik seluas 10 hektare yang sudah siap beroperasi.
“Saat ini baru ada satu jalur produksi, tapi kapasitasnya cukup untuk memenuhi kebutuhan dari motor listrik yang ada saat ini di Indonesia,” ungkapnya.
Meski baru seumur jagung dan baru akan memasarkan produk perdana, namun Maka Motors tidak bisa dipandang sebelah mata karena banyak nama besar di balik perusahaan ini. Pada tahun 2023 lalu, Maka Motors mengumumkan pendanaan tahap awal alias seed funding senilai US$37,6 juta atau lebih dari Rp560 miliar.
Putaran pendanaan ini dipimpin bersama oleh East Ventures, AC Ventures, dan SV Investment dari Korea Selatan. Investasi ini merupakan salah satu pendanaan awal dengan jumlah terbesar di Asia Tenggara untuk perusahaan rintisan alias startup yang bergerak dalam bidang perangkat keras.