Honda Scoopy Baru Meluncur, Harga Gak Berubah
- VIVA/Yunisa Herawati
Cikarang, VIVA – PT Astra Honda Motor (AHM) resmi meluncurkan generasi terbaru skutik Honda Scoopy dengan harga yang dimulai dari Rp 22.525.000 untuk varian dasar dan mencapai Rp 23.330.000 untuk tipe teratas (OTR Jakarta).
Model baru ini terdiri dari empat varian yang diharapkan dapat memenuhi berbagai selera pengguna, yaitu Energetic, Fashion, Stylish, dan Prestige. Ketersediaan pilihan warna berbeda di tiap varian dirancang agar sesuai dengan gaya hidup beragam pengendara.
Varian Energetic hadir dalam dua warna, yaitu Energetic Silver dan Energetic Red, sementara varian Fashion memiliki pilihan warna Fashion Blue dan Fashion Brown.
New Honda Scoopy 2024
- VIVA/Yunisa Herawati
Kedua varian ini dijual pada harga Rp 22.525.000 (OTR Jakarta). Sementara itu, varian Stylish dan Prestige, yang dilengkapi dengan fitur Honda Smart Key System, masing-masing ditawarkan seharga Rp 23.330.000 (OTR Jakarta).
Varian Stylish tersedia dalam warna Stylish Red dan Stylish Green, sementara varian Prestige menghadirkan pilihan warna Prestige White dan Prestige Black, menciptakan kesan mewah dan modern.
Dalam peluncurannya, Executive Vice President Director AHM Thomas Wijaya menyatakan bahwa selama lebih dari satu dekade, Honda Scoopy terus diminati dan menjadi salah satu skutik terlaris di Indonesia.
“Kami harap kehadiran generasi terbaru New Honda Scoopy yang mengusung konsep Totally Unique dapat memberikan kebanggaan bagi pengendaranya yang menggemari gaya hidup sebagai trendsetter dan menjadi pusat perhatian di jalan,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif Selasa 5 November 2024.
AHM berharap variasi harga dan tampilan yang berbeda ini dapat menarik lebih banyak pengguna, terutama mereka yang menghargai perpaduan antara teknologi modern dan desain yang modis.
Honda Scoopy terbaru ini tidak hanya diposisikan sebagai alat mobilitas, tetapi juga simbol gaya hidup yang stylish bagi para penggunanya.
AHM Bongkar Strategi Rahasia Hadapi PPN 12%
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan diberlakukan dalam waktu dekat diakui sebagai tantangan besar bagi berbagai sektor industri.
