Kenali Penyebab Kebakaran pada Baterai Motor Listrik

Baterai motor listrik terbakar
Sumber :
  • Arianti Widya

Cikarang, VIVA – Kasus kebakaran pada kendaraan listrik telah menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini seiring dengan meningkatnya era elektrifikasi secara global.

Agak Lain! Yamaha Lebih Tertarik Bikin Motor Listrik Seperti Ini

Meski kendaraan listrik menawarkan solusi ramah lingkungan, risiko kebakaran terutama terkait dengan baterai lithium-ion ternyata masih menjadi ketakutan tersendiri untuk sebagian konsumen.

Untuk mengatasi kebakaran pada kendaraan, penyediaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) penting untuk dilakukan.

Hitung-hitungan Biaya Operasional Motor Listrik dan Konvensional, Mana Lebih Hemat?

Budi Satriyo Purnomosidi, Fire Product Manager PT Indolok Bakti Utama selaku penyedia APAR di Indonesia menyampaikan kebakaran pada kendaraan listrik termasuk motor listrik bisa terjadi terutama saat adanya reaksi Thermal Runway (pelarian termal).

Baterai motor listrik terbakar

Photo :
  • Arianti Widya
CUV e: dan ICON e: Kalah, Motor Listrik Baru Honda di India Bisa Tempuh 100 Km

"Thermal Runway ini bisa terjadi akibat penyalahgunaan baterai, yang akan menyebabkan pelepasan gas hingga memicu terjadinya kebakaran," ujarnya dikutip VIVA di Cikarang.

Ia pun mengatakan apabila kebakaran pada motor listrik terjadi, sebaiknya pemadamannya tidak dilakukan secara sembarangan.

Memahami hal tersebut, PT Indolok Bakti Utama pun menggelar demo cara memadamkan kebakaran motor listrik di Cikarang, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, VIVA berkesempatan untuk melihat langsung aksi demo tersebut. Nampak, baterai lithium pada sebuah motor listrik nampak terbakar hingga muncul sebuah asap secara bertahap.

"Kebakaran pada baterai motor listrik ini bisa terjadi karena daya (baterainya) mulai melemah atau lost capacity," kata Budi.

Ia pun menambahkan, "Saat baterai lost capacity artinya proses kimia yang terjadi di baterai tersebut sudah mulai berkurang. Pada saat proses kimia berkurang, risiko panasnya akan semakin tinggi dan suhunya akan semakin panas,"

Kemudian dengan baterai yang sudah lost capacity, saat motor dicas, risiko panas baterai makin tinggi.

"Kemungkinan thermal runaway, kondisi kimia katoda dan annoda sudah mulai jenuh. Kondisi baterai saat stanby, dan saat digunakan biasanya indikator panasnya muncul di dashboard, kalau tahun berikutnya sudah mulai naik, itu perlu waspada," jelas Budi.

Tak butuh waktu lama saat asap muncul, baterai pada motor listrik mulai mengeluarkan kobaran api hingga meledak dengan suara yang cukup kencang.

Terlihat, seorang petugas pemadam kebakaran mulai berusaha untuk memadamkan api bagian baterai motor listrik tersebut.

Melalui APAR yang mengandung liquid (cairan) api mulai meredup secara berkala. Namun, tak berapa lama kobaran api mulai bermunculan lagi dan disusul dengan letupan atau ledakan-ledakan kecil.

"Kebakaran pada motor listrik ini terjadi dua kali. Saat pertama cell yang lemah karena over current. Kebakaran kedua muncul akibat dinding pemisah antar cell baterai terbakar menyebabkan semburan api kedua kali," tutur Budi.

Kondisi setelah baterai motor listrik terbakar

Photo :
  • Arianti Widya

Adapun dalam proses pemadaman kebakaran pada baterai di motor listrik ini, membutuhkan cukup banyak APAR liquid agar api benar-benar padam.

Seusai api padam, nampak baterai pada motor listrik benar-benar terbakar hingga gosong pada permukaan. 

Sebagai informasi tambahan, kebutuhan APAR dalam kendaraan ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta diperkuat dengan Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 74 Tahun 2021 Tentang Perlengkapan Keselamatan Kendaraan Bermotor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya