Restorasi Honda Astrea Grand seperti Keluaran Pabrik Habiskan Dana Hampir Rp20 Juta
- Instagram: @Saptuari
Jakarta, VIVA – Walaupun banyak motor-motor keluaran terbaru dengan teknologi yang canggih, namun motor jadul tetap memiliki pesona tersendiri karena adanya momen kenangan bersamanya. Tak heran, banyak pemilik yang melakukan restorasi motornya menjadi lebih mulus.
Seperti yang dilakukan salah satu pemilik motor bebek Honda Astrea Grand lansiran 1994 dengan alamat Instagram @Saptuari. Dia melakukan restorasi motor tersebut seperti dari keluaran pabrik lagi tampilannya.
Alasannya, melakukan restorasi pada motor bebek legendaris tersebut karena memiliki banyak kenangan. Honda Astrea Grand itu menjadi motor pertama yang mampu dibeli oleh keluarganya pada 1998 dengan harga Rp3,5 juta.
"Tiap hari saya pakai buat mengantar ibu jualan peyek di pasar Lempuyangan. Sepekan dua kali kulakan kacang di pasar Pleret. Saya gunakan wira-wiri jualan sticker keliling, boncengkan ayam pakai kronjot, boncengkan mug 3 dus waktu awal jualan," ungkap pemilik motor, Saptuari Sugiharto, dikutip VIVA Otomotif, Jumat 27 September 2024.
"Tahun 2023 lalu motor ini saya pakai buat reuni di UGM, kawan-kawan yang melihat heran kok masih ada. Kondisi sudah babak belur, lalu langsung terbersit niat dia lahir kembali direstorasi.. 99% seperti baru, kecuali odometer yang tetap tanpa dinolkan," lanjutnya.
Restorasi motor bebek Honda Astrea Grand 1994
- Instagram: @Saptuari
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa proses restorasi motornya tersebut hampir menggunakan onderdil baru. Untuk mengembalikan wujud motor ini seperti dari pabrik, membutuhkan biaya hampir Rp20 juta.
Dengan rincian biaya onderdil habiskan dana sebesar Rp14.641.000 ditambah jasa restorasinya Rp5 juta, jadi totalnya Rp19.641.000. Proses restorasi dilakukan di bengkel Bebek Restorasi, Godean Sleman Yogyakarta, dengan antri dan pengerjaan: 1 tahun 20 hari.
"Hampir 80% onderdil baru, biaya habis 14 juta lebih belum termasuk jasa restorasi dan harus sabarrr antri, di bengkel selama 1 tahun 20 hari sampai selesai semuanya," pungkasnya.
Akses Jalannya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi Senilai Rp250 Juta
Sunardi, warga bantaran sungai kanal di Demaan, Jepara, Jawa Tengah memilih untuk membangun Jembatan pribadi senilai Rp250 juta usai akses jalannya ditutup tetatangga
