Fabio Quartararo Akui Sempat Terpikir untuk Tinggalkan Yamaha

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo.
Sumber :
  • Twitter/@FabioQ20

Jakarta, VIVA –  Fabio Quartararo kini menjadi pembalap utama bagi tim pabrikan Yamaha di MotoGP. Walau begitu, Quartararo mengakui bahwa dirinya pernah terpikir untuk meninggalkan Yamaha karena beberapa hal.

Kata Jorge Martin Usai Jajal Motor Aprilia, Lebih Enak dari Ducati?

Quartararo memulai kariernya di kelas MotoGP pada 2019. Saat itu, El Diablo memperkuat Petronas SRT yang merupakan tim satelit Yamaha selama 2 musim sebelum membela Monster Energy Yamaha pada 2021.

Hingga akhirnya, dia tarik ke tim utama dan langsung meraih juara dunia dalam debutnya bersama Monster Yamaha. Semusim berselang, Quartararo berduel dengan Francesco Bagnaia dalam perebutan gelar juara, hingga akhirnya harus puas finis sebagai runner-up.

Fabio Quartararo Bongkar Rahasia Motornya Lebih Cepat dari Marc Marquez

Pembalap Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo

Photo :
  • Twitter: YamahaMotoGP

Mulai 2023, cerita manis Quartararo dengan Yamaha mulai sirna  dengan tak pernah meraih kemenangan. Meski demikian, Quartararo mampu naik podium saat grand prix race di Amerika Serikat, India, dan Indonesia.

Perlu Mental Baja, Marc Marquez Akui di Pabrikan Ducati Tekanan Lebih Besar

Paceklik kemenangan berlanjut pada 2024 ini. Bahkan, Quartararo belum naik podium sama sekali hingga GP San Marino. Meski belum kembali ke performa terbaiknya, Quartararo tetap memutuskan bertahan di Yamaha hingga 2026.

“Yamaha adalah tim legendaris. Mimpiku sejak kecil adalah berada di tim itu karena Valentino Rossi ada di sana. Aku hampir meninggalkan tim ini. Meskipun Yamaha adalah impianku, aku merasa siap untuk pergi," ujar Quartararo, dikutip Crash, Jumat 20 September 2024.

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo.

Photo :
  • AP Photo/Vincent Thian

"Dan kemudian Yamaha membuat beberapa perubahan besar. Mereka membuat sebuah investasi besar di proyeknya, mempekerjakan banyak insinyur baru."

"Bahkan untuk pabrikan, untuk Yamaha, sangat tidak bagus karena tertinggal sejauh ini di pasarnya. Sayang sekali, Anda tidak bisa kembali ke level teratas dalam beberapa pekan atau bulan. Kurasa akan butuh beberapa tahun. Itulah yang membuatku mengambil keputusan bertahan di Yamaha," papar Quartararo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya