- VIVA.co.id
VIVA – Yamaha NMAX terbaru menjadi sorotan, terutama varian turbo. Karena menjadi motor matik moderen yang punya teknologi elektrik pada sistem transmisi yang disebut Y-ECVT ( Yamaha Electronic Countinuosly Variable Transmission).
Sistem elektrik itu bisa memaksa CVT bekerja lebih keras dengan putaran tinggi, sehingga terasa ada dorongan tenaga dari sistem transmisi matiknya tersebut, yang dioperasikan saat putaran mesin rendah.
Mesin baru pada Yamaha Nmax Turbo
- VIVA/Muhammad Indra Nugraha
Daya dorong elektrik dari transmisi itu dibagi menjadi 3 tingkatan, yang bisa diatur secara manual melalui tombol Turbo Y-Shift, yaitu low, medium, dan high. Bukan hanya menambah tenaga, tapi ada sensasi engine brake, layiknya motor transmisi manual.
Untuk jantung pacunya, motor matik terbaru Yamaha itu serupa dengan Lexi LX 155 sehingga torsinya ada sedikit peningkatan. Mesin satu silinder SOHC 155cc itu dilengkapi 4 katup, dan kompresi ruang bakarnya 11,6 banding satu.
Cukup padat untuk enjin motor matik, dengan ukuran piston 58 mili meter, dan langkah stroke-nya 58,7 mm, dan tetap mempertahankan sistem buka tutup katup dari bantuan VVA (Variable Valves Actuation).
Tenaga yang dihasilkan dari mesin injeksi tersebut 15,1 dk di 8.000 rpm, dan torsi 14,2 Nm di 6.500 rpm, artinya di atas kertas performa NMAX Turbo tidak ada perbedaan dengan Lexi LX.
Mengingat motor yang masuk keluarga maxi itu masih satu platform, maka tidak menutup kemungkinan jika PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) akan menyematkan teknologi itu di model lain.
Salah satu dugaannya Yamaha Aerox Turbo, motor matik dengan gaya yang lebih sporti itu saat ini sudah menggunakan enjin yang serupa dengan NMAX Turbo, atau Lexi LX.
Tapi ada catatan khusus sebelum produsen motor berlambang garpu tala memutuskan merilis Aerox Turbo. Seperti disampaikan Assistant General Manager Marketing – Public Relation, PT YIMM, Antonius Widiantoro.
“Ini kan sebuah teknologi baru buat Yamaha, apalagi untuk di Indonesia dengan. Mesin 150cc kita menawarkan sensasi berkendara yang berbeda. Kita ingin melihat dulu seperti apa respon dari konsumen,” ujar Anton di Sentul Bogor, Jawa Barat, Kamis 27 Juni 2024.
Menurutnya jika penerimaan produk terbarunya itu positif, dan memang ada banyak permintaan untuk dikembangkan ke model lain, maka tidak menutup kemungkinan teknologi Y-ECVT itu tersedia untuk Aerox.
“Jika ada konsumen yang menginginkan, atau ada suara-suara konsumen pasti kita pertimbangkan. Ini kan juga butuh pemahaman (Y-ECVT) agar publik paham bagaimana mekanismenya, dan apa yang dirasakan dengan teknologi ini,” tuturnya.
