Yakin Gak Ketawa! Ini Istilah Kocak Nama-nama Onderdil Motor di Bengkel
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
VIVA – Setiap kendaraan, termasuk sepeda motor membutuhkan sparepart, suku cadang, atau onderdil, karena seiring pemakaian komponen di dalam motor akan menurun, sehingga perlu diganti, atau diperbaiki.
Untuk mendapatkan suku cadang motor yang dibutuhkan, pemilik bisa melakukan pembelian di toko-toko yang beredar di pinggir jalan jika ingin mengetahui harganya, atau langsung datang ke bengkel resmi.
Sejumlah part yang bersifat fast moving biasanya kerap dicari, seperti kampas rem, kampas kopling, vanblet, roller untuk motor matik dengan transmisi CVT, oli mesin, air radiator, busi, filter udara, dan masih banyak lagi.
Sedangkan part yang bersifat slow moving membutuhkan waktu lama untuk penggantiannya meliputi girboks transmisi manual, pelat kopling, piston alias seher, valve atau disebut klep, katup, dan lain-lain.
Banyak istilah untuk menyebut onderdil motor, misalnya untuk naked bike, atau motor sport, dan underbond menggunakan triple clamp di atas setang yang terhubung ke suspensi depan, tapi komponen itu lebih akrab disebut segitiga.
Selain itu pulley pada sistem transmisi CVT motor matik biasanya dikenal matahari depan, atau menjadi rumah dari roller. Artinya memang cukup banyak istilah pada suku cadang motor, bahkan menjadi viral di media sosial.
Melalui Facebook Robbi Barik, tertulis narasi yang menceritakan pengalamannya menemukan istilah lain dari suku cadang motor yang dibutuhkan. Yaitu engine mounting, di mana ada lima bengkel yang punya sebutan berbeda.
Alasannya, karena seluruh bengkel yang dia kunjungi tidak mengerti part yang dibutuhkan untuk motor Yamaha Mio miliknya. Padahal dia ingin membeli komponen yang terdiri dari karet, busing, dan klaher yang menjadi satu bagian untuk pegangan mesin ke sasis.
“Menyusuri empat toko, enggak ada yang jual mounting engine. Pas saya ganti sebut main stand, dan karet stopper, hasilnya juga sama,” tulis statusnya.
“Di toko kelima juga sama. Tapi karena sepi, saya minta karet Mio yang biasa dibeli orang. Setelah dijejer di etalase, saya ambil mounting dan tanya: ‘Kamu menamakan ini apa?’ dia menjawab: karet ganjel mesin, Pak,” sambungnya.
Rupanya, apa yang terjadi pada Robbi bukan hal baru. Sebab, banyak warganet yang memenuhi kolom komentar dengan cerita serupa. Bahkan, ada yang sampai melengkapinya dengan istilah anak bengkel lainnya.
“Tiap daerah, nama part beda-beda. Kalau di tempat saya, ada yang namanya bos pinggang. Bahkan ada juga nama part cover body kotak sabun,” saut komentar warganet.
“Istilah di tempat saya nih. Swingarm: capit urang. Header knalpot: leher angsa. Knalpot racing: knalpot bobokan. Knalpot dibobok sendiri: knalpot sedet. Gasket mesin: perpak,” saut komentar netizen lainnya.