Jangan Tergiur Harga Murah, Ini Resiko Beli Motor Bekas Tarikan Leasing

Masyarakat Memburu Motor Bekas Setelah Mudik Lebaran
Sumber :
  • Arianti Widya

Jakarta – Ada berbagai cara untuk memiliki sepeda motor, salah satunya melakukan pembelian dalam kondisi baru. Bahkan untuk mempermudah masyarakat, sejumlah diler bekerja sama dengan lembaga pembiayaan.

Terpopuler: Harta Berjalan Denny Cagur, Kenaikan Tarif Pajak Progresif

Khusus pembelian kredit, lembaga pembiayaan alias leasing menawarkan beragam skema cicilan untuk menarik konsumen. Mulai dari uang muka ringan, angsuran rendah, bunga ringan, dan promo lainnya.

Belum termasuk diskon, atau potongan harga untuk pembelian produk tertentu. Meski di awal debitur merasa mampu melunaskan cicilan motornya, tapi ada saja yang membuat ekonominya terganggu.

Perang Honda PCX dan Yamaha NMax di Pasar Motor Bekas, Mana Lebih Laris?

Dengan kondisi keuanan yang tidak stabil, membuat mereka kesulitan untuk membayarkan angsuran motor yang sudah disepekati sebelumnya. Sehingga mau tidak mau, motor tersebut harus ditarik oleh leasing.

Biasanya perusahaan peminjaman uang tersebut akan menggandeng lembaga pelelangan untuk menjual motor-motor tarikan dari debitur yang tidak mampu membayar cicilan.

Susah Dicari, Honda Stylo 160 Belum Tersedia di Pasar Motor Bekas

Tapi tidak semuanya dijual melalui badan lelang, ada juga yang dipasarkan secara individu bagi yang tertarik, atau pembelian unit dalam jumlah satuan. Namun ada banyak resiko jika meminang motor tarikan leasing.

Pemilik showroom motor bekas Arfan Motor, Aldi mengaku, sering ditawarkan motor bekas tarikan leasing oleh beberapa orang dengan harga yang jauh lebih murah, dengan catatan kondisi kendaraan apa adanya.

Sehingga secara harga jauh lebih murah. Dia mencontohkan, misalnya Honda BeAT lansiran 2020 jika normalnya masih di angka Rp11 jutaan, namun jika tarikan leasing hanya Rp5-6 jutaan atau setengah harga normal.

Namun ada banyak resiko, menurutnya karena harganya lebih murah maka kondisi motor tidak sebaik motor pemakaian umumnya. Karena pemilik pertama biasanya melakukan penukaran pada beberapa komponen.

"Biar enggak rugi-rugi banget, sebelum ditarik pemilik oplos komponen yang masih bagus dengan orang lain yang memiliki motor serupa. Baik itu bodi, shockbreaker, pelek, hingga dalaman mesin," ujar Aldi kepada Viva Otomotif, dikutip, Jumat 7 Juni 2024.

Hal itu lah yang membuat motor bekas lembaga pembiayaan itu kurang diminati pedagang. Selain akan menurunkan citra showroom karena dianggap menjual barang jelek, dan unitnya tidak bisa menjadi pajangan.

"Enggak bisa saya jadikan display, jadi main cepat jualnya kalau lagi pegang motor tarikan leasing, cuma jarang saya mau. Ada juga yang menawarkan harga lebih murah, cuma kayak beli kucing dalam karung. Kita enggak bisa tahu motor hidup atau enggak," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya