Moeldoko Ungkap 3 Alasan Motor Listrik Tidak Laku di Pasaran
- Arianti Widya
Jakarta – Seiring dengan proses elektrifikasi di Indonesia, Pemerintah terus berupaya dalam meyakinkan masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik baik itu mobil maupun motor.
Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang meragukan untuk menggunakan motor listrik sebagai mobilitas harian.
Hal ini berdasarkan data dari Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) per November 2023, yang mengungkapkan penjualan motor listrik sampai belum mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun ini.
Padahal, target penjualan motor listrik yang telah ditetapkan sebanyak 200.000 unit tetapi menjelang akhir tahun, penjualan baru mencapai 15.000 unit.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko mengungkapkan ada tiga alasan mengapa motor listrik tidak laku di pasaran.
"Memang penjualan mobil listrik lebih besar dibandingkan sepeda motor, karena apa? karena motor listrik belum bisa menjawab tiga isu utama," ujarnya saat mengunjungi ajang IIMS 2024 di JIEXpo Kemayoran, dikutip VIVA Otomotif.
Moeldoko menyampaikan isu pertama adalah permasalahan jarak berkendara dari motor listrik.
"Isu satu, pasti (masyarakat) bertanya-tanya tentang jarak. Jaraknya jauh atau enggak. Rata-rata sekarang kan hanya 50-60 (kilometer) maksimum, sehingga kalau orang di Tangerang mau ke Jakarta 60 km, masih mikir-mikir begitu. Nanti charger-nya gimana?," jelas Moeldoko.
Untuk isu kedua, Moeldoko mengungkapkan harga baterai yang masih mahal menjadi salah satu alasan masyarakat masih enggan menggunakan motor listrik.
"Kedua, (harga) baterai itu masih mahal. Ini yang menjadi pertimbangan," katanya.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) ini mengatakan isu ketiga adalah permasalahan charging.
"Ketiga, charging. Charging nya itu masih lama, rata-rata masih antara minimum 2,5 jam hingga 4 jam, bahkan ada juga yang 6 jam kan," ungkapnya.
"Nah, tiga isu ini yang saya fikir menjadi akibat motor listrik masih kurang diminati oleh masyarakat," tambah Moeldoko.
Moeldoko pun memberikan solusi untuk mengatasi ketiga isu ini.
"Mungkin kalau nanti jarak berkendaranya bisa lebih jauh, charging nya bisa 1 jam paling lama, terus harga baterai bisa lebih murah diantara Rp6 juta hingga Rp6,5 juta pasti bisa membuat masyarakat beralih ke motor listrik," tegas Moeldoko.
Terkait dengan isu kebakaran kendaraan listrik, Moeldoko mengatakan bahwa hal tersebut sudah tidak ada lagi, "Saya pikir isu tersebut sudah terjawab oleh teknologi," tutupnya.