Kawasaki Pamer Motor Futuristik nan Canggih
- Greatbiker
Tokyo, 22 Desember – Kawasaki dikabarkan baru saja meluncurkan prototipe motor hidrogen pertamanya, Ninja H2 HySE. Kuda besi ini merupakan pengembangan, dari proyek yang dimulai pada tahun 2020.
Ninja H2 HySE didasarkan pada motor sport touring Ninja H2 SX, tetapi menggunakan bahan bakar hidrogen sebagai pengganti bensin.
Motor ini memiliki penampilan yang khas dan futuristik, dengan panel samping yang menggembung untuk menampung tangki bahan bakar hidrogen.
Teknologi yang digunakan untuk menggantikan bahan bakar jenis bensin ini merupakan hasil kerja sama antara Kawasaki, Honda, Yamaha, dan Suzuki. Ninja H2 HySE direncanakan akan mengikuti ajang Dakar Rally pada awal tahun 2024.
Motor hidrogen Kawasaki H2 HySE
- Greatbiker
Saat ini, Ninja H2 HySE masih dalam tahap prototipe dan belum siap untuk diproduksi. Kawasaki menargetkan motor ini akan siap untuk diuji coba pada tahun 2025.
Kawasaki dan Yamaha juga sedang bekerja sama dengan Toyota untuk mengembangkan teknologi bahan bakar hidrogen untuk mobil balap Toyota Corolla.
Sebagai informasi, pabrikan asal Jepang tersebut juga tengah mengembangkan motor hybrid berbasis model adventure touring populer mereka, Versys.
Hal ini terungkap dari gambar paten yang baru-baru ini ditemukan dan dipublikasikan oleh media Italia, Motociclismo. Gambar tersebut menunjukkan motor dengan desain mirip Versys, namun mesin bensin konvensional diganti dengan unit hybrid.
Tidak jauh berbeda dengan Ninja 7 Hybrid dan Z 7 Hybrid yang sudah diiperkenalkan sebelumnya, Kawasaki Versys Hybrid kemungkinan besar akan menggunakan motor listrik 9 kW, berpadu dengan mesin bensin dua silinder berkapasitas 451cc.
Kemunculan Versys Hybrid akan menjadi langkah strategis tersendiri bagi Kawasaki. Ninja 7 Hybrid dan Z 7 Hybrid memang menawarkan teknologi hybrid, namun keduanya berada di segmen sport dan naked. Kemampuan jarak tempuh yang jauh tidak terlalu diprioritaskan dalam segmen tersebut.
Simak Deretan Sepeda Motor yang Bakal Kena PPN 12 Persen
Pemerintah Indonesia telah menetapkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen hanya untuk barang dan jasa mewah, termasuk kendaraan bermotor.
