Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Terus Melaju

Booth Suzuki Motor di IMOS 2023
Sumber :
  • Arianti Widya

Jakarta, 10 November 2023 – Penjualan sepeda motor di Indonesia terus melaju pada periode Januari-Oktober 2023.

Ekspor Makanan Halal Korea ke Indonesia Terus Naik, Simak Datanya

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor secara wholesales (penjualan dari pabrik ke diler) mencapai 5.237.976 unit, meningkat 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4.149.947 unit.

Peningkatan penjualan sepeda motor ini terjadi di semua jenis sepeda motor, mulai dari skuter, bebek sampai dengan sport.

Ekspor RI Naik 10,69 Persen Jadi US$24,41 Miliar di Oktober 2024, Ini Pemicunya

Skuter masih menjadi jenis sepeda motor yang paling diminati, dengan kontribusi penjualan sebesar 87,94 persen. Bebek berkontribusi 6,21 persen, sedangkan sport berkontribusi 5,85 persen.

Booth Honda di IMOS 2023

Photo :
  • Dok: AHM
Neraca Perdagangan RI Surplus 54 Bulan Beruntun, Capai US$2,48 Miliar di Oktober 2024

Secara bulanan, penjualan sepeda motor pada bulan Oktober 2023 tercatat sebesar 516.293 unit, naik 1,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 509.946 unit.

Dari sisi ekspor, penjualan sepeda motor pada periode Januari-Oktober 2023 mencapai 743.551 unit, naik 14,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 643.828 unit.

Sebagai informasi, Ketua Umum AISI, Johannes Loman mengatakan bahwa pada tahun ini industri sepeda motor Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Industri sepeda motor di indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun 2022, dengan pertumbuhan sekitar 36 persen dan angka penjualan telah mencapai 4,2 juta unit hingga Agustus 2023,” ujarnya di Jakarta Selatan belum lama ini, dikutip VIVA Otomotif.

Menurut Loman, pertumbuhan ini didorong oleh berbagai faktor, antara lain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup stabil dan baik, inflasi yang terkendali, harga komoditas yang cukup stabil, serta dukungan instansi pembiayaan yang cukup pruden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya