Sistem Swap Baterai Bantu Percepat Transisi Motor Listrik

Baterai Swap
Sumber :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

Jakarta – Industri sepeda motor listrik di Indonesia mulai menunjukkan peluang besar baik dari sudut pandang produsen maupun distribusi energi. Meskipun begitu, mayoritas masyarakat Indonesia masih belum tertarik untuk mengadopsi teknologi motor listrik karena dianggap masih memiliki keterbatasan. 

Mau Coba Motor-motor di IMOS 2024? Ini Cara dan Syaratnya

Agus Tjahajana selaku Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan keterbatasan dan hambatan adopsi motor listrik bisa diatasi dengan memperkuat sistem swap baterai

"Beberapa hambatan motor yang sering saya temui yaitu standarisasi baterai dan jarak tempuh yang terbatas. Tetapi bila diperkuat dengan sistem swap baterai, tentu akan bisa mempercepat transisi dan adopsi motor listrik," ujar Agus pada acara peluncuran riset bertajuk Electric Revolotion: The Rise of Indonesia's E-Motorcycle di The Energy Building SCBD, dikutip VIVA Otomotif pada Selasa, 12 September 2023. 

Yamaha Pamerkan Motor Baru dan Motor Listrik di IMOS 2024

Deloitte Indonesia dan Foundry luncurkan riset Electric Vehicle White Paper

Photo :
  • Arianti Widya

Menurut Agus, Indonesia membutuhkan lebih banyak Swap station yang tersebar di berbagai titik untuk kenyamanan penggunanya. 

Airlangga Tegaskan Tak Ada Tambahan Kuota Subsidi Motor Listrik Tahun Ini

"Kita perlu Swap station yang tersebar di berbagai titik. Karena ini akan sangat berguna untuk kenyamanan pengguna motor listrik," tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Irwan Tjahaja selaku Founder & CEO SWAP Energi menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyediakan lebih banyak lagi Swap station yang akan tersebar di seluruh Indonesia. 

"Sejauh ini kami sudah menyediakan 1,500 swap station yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Kami akan mempercepat penempatan 5.000 titik penukaran baterai sehingga memudahkan para pengguna motor listrik ketika kehabisan baterai," jelas Irwan. 

Meski masyarakat diklaim masih ragu beralih, data menunjukkan adopsi motor listrik di Indonesia mengalami lonjakan signifikan selama 2 tahun terakhir dan bertumbuh sebesar 15 kali lipat dari tahun 2020 hingga 2022.

Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah riset Electric Vehicle White Paper bertajuk "An Electric Revolution: The Rise of Indonesia’s E-Motorcycle" yang diluncurkan oleh Deloitte Indonesia berkolaborasi dengan Foundry, sebuah platform ekosistem yang menghubungkan para juara inovasi di Indonesia yang terdiri dari korporasi, tech founders, pemerintah dan badan regulasi, serta partner global. 

Riset ini mengupas peta industri pemain motor listrik, serta analisis lebih dalam mengenai opsi dan dilema adopsi motor listrik seperti charging atau swapping, perbandingan biaya dan infrastruktur untuk berbagai model yang ada, serta pandangan dari sisi regulasi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya