Seribu Unit Motor Listrik laku dalam Waktu 2 Jam
- Dok: ECGO
VIVA Otomotif – Minat masyarakat Indonesia terhadap sepeda motor listrik saat ini sedang tinggi, hal itu bisa dilihat dari pesanan yang masuk ke salah satu penyedia kendaraan ramah lingkungan tersebut, yaitu ECGO.
Pada Sabtu kemarin, mereka mulai membuka keran pemesanan untuk model ECGO 5 dan ECGO 3 yang mendapatkan subsidi sebesar Rp7 juta per unit. Dalam waktu dua jam, 1.000 unit habis dipesan konsumen.
Pada hari ini, Minggu 5 Februari 2023 ECGO EV Moto juga menyediakan 100 unit yang bisa dipesan oleh masyarakat yang sedang beraktivitas di acara Car Free Day di kawasan Sudirman, Jakarta.
Chief Operating Officer ECGO EV Moto, Gary Prawira mengatakan bahwa pihaknya dapat mengukur tingkat ketertarikan dan kesiapan masyarakat untuk beralih ke motor listrik, dari banyaknya jumlah pre-order yang mereka terima.
“Kami percaya, dengan dukungan ekosistem yang tepat dan harga yang terjangkau, pasar kendaraan listrik akan terus mengalami peningkatan baik di Indonesia,” ujarnya di lokasi.
Gary menuturkan, subsidi Rp7 juta per unit diberikan untuk 10 ribu unit pertama motor listrik buatan mereka. Dengan adanya insentif itu, maka harga ECGO 5 menjadi Rp9,1 juta dan ECGO 3 Rp12,7 juta.
VIVA Otomotif: Acara ECGO di CFD Sudirman, Jakarta
- Dok: ECGO
Selain subsidi, mereka juga menawarkan konsumen dengan program baterai berlangganan dan pilihan untuk menukar motor lamanya, di mana nilai jualnya dapat digunakan sebagai uang muka atau dijadikan sebagian dari jumlah pembayaran.
ECGO akan kembali membuka keran pemesanan secara online, yakni melalui toko resmi mereka yang ada di Tokopedia. Proses pre-order dapat dilakukan Senin 6 Februari mulai pukul 15.00 WIB, dan ada 2.000 unit yang tersedia.
Sebagai informasi, motor listrik ECGO 5 memiliki satu baterai dan dapat menempuh jarak 70 kilometer, dengan kecepatan maksimal 65 km per jam.
Sementara itu, motor listrik ECGO 3 tersedia dengan pilihan satu atau dua baterai, serta bisa menempuh jarak 80 km atau 160 km sesuai dengan baterai yang digunakan. Kecepatan puncaknya 75 km per jam.
