Ada Skuter Listrik Pintar di GIIAS 2022
- SEGWAY Motors
VIVA Otomotif – Saat ini skuter berbasis listrik mulai diganduring oleh para pecinta otomotif. Hal itu dikarenakan, ada beberapa produsen otomotif yang mengembangkan kendaraan tersebut, salah satunya SEGWAY.
Perusahaan otomotif global ini fokus terhadap solusi dan inovasi kreatif dengan menghadirkan produk baru untuk kebutuhan para konsumennya. Salah satu produk yang telah dikembangkan berbasis listrik yang mengedepankan konsep ramah lingkungan.
Masih dalam memperkenalkan produk, perusahaan kendaraan roda dua ini mengambil momentum di pameran bernama Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show atau GIIAS 2022 untuk meresmikan kendaraan baru ini.
Lebih lanjut, Segway Motors yang memiliki teknologi pintar dan kualitas global yaitu N90C, N100, E110L dan E200P. Masing-masing tipe memiliki keunggulan dan kemampuan berkendara dengan performa dan kecanggihan operasional untuk memenuhi kebutuhan.
“Seluruh produk Segway Motors dilengkapi dan terkoneksi dengan aplikasi Segway Apps yang memudahkan untuk pengguna diantaranya: remote on/off, display informasi skuter, customer service contact, one touch diagnostic, dan lain sebagainya,” tambah Yedi.
Salah satu keunggulan dari skuter ramah lingkungan ini disematkannya aplikasi RideyGo, yang menjadikan berkendara lebih nyaman dan menyenangkan dengan fitur-fitur keamanan dan keselamatan yang telah teruji.
Bicara soal harga, untuk model N90C dibanderol Rp27 juta dengan jarak tempuh 76-94 km. Sementara, model N100 dengan harga Rp34 juta dalam jangkauan 70-110 km dan varian tertinggi yakni E200P dijual Rp85 juta. Semua harga dari model tersebut sudah on the road Jakarta.
Sedikit informasi, selama pameran ini berlangsung, SEGWAY memberikan promo gratis helm custom untuk setiap pembelian satu unit skuter listrik. Sedangkan untuk transaksi online, calon pelanggan akan mendapatkan promo gratis helm custom serta cashback senilai Rp750 ribu.
Kiamat Industri Otomotif! Ratusan Ribu Pekerja Terancam PHK Massal
Sebuah studi terbaru menyebutkan bahwa ratusan ribu pekerja di sektor otomotif berisiko kehilangan pekerjaan dalam satu dekade mendatang
