Pertalite Susah dan Harga BBM Naik Tak Pengaruh pada Kredit Motor
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
VIVA Otomotif – Selain harus mendaftar terlebih dahulu, keberadaan Pertalite kini sudah mulai susah dicari, selain itu harga BBM non subsidi juga harganya naik. Namun, ternyata kedua fenomena tersebut tidak membuat pengaruh terhadap kredit motor.
Hal tersebut diungkapkan oleh Margono Tanuwijaya, Direktur Utama PT Federal International Finance Group (FIFGROUP). Menurutnya, hal tersebut karena pembatasan pembelian BBM beroktan di atas 92 lebih diperuntukkan bagi mobil.
"Sekarang BBM yang naik tinggi ialah Pertamax ke atas. Sedangkan Pertalite ini tidak mengalami signifikan. Sehingga dampak ke BBM belum terlalu signifikan," bilang Margono dalam acara gathering virtual dalam rangka persiapan GIIAS, Senin 8 Agustus 2022.
Selain itu, pengguna sepeda motor di Indonesia juga masih diperbolehkan untuk tetap menggunakan BBM jenis Pertalite atau Pertamax.
Maka, tantangan utama pada bisnis kendaraan roda dua saat ini masih pada suplai chip semikonduktor. Namun menurut perkembangannya, sudah membaik dibanding beberapa bulan belakangan.
"Yang terkena pembatasan penggunaan BBM bersubsidi, hanya jenis motor tertentu saja. Mobil yang lebih terkena dampak. Jadi isu utama di motor itu ke suplai masalah chip semikonduktor saja," kata Margono.
Di sisi lain, sentimen kenaikan suku bunga BI akibat inflasi yang hampir capai 5 persen pun disebut belum akan berdampak besar. Sebab dari beberapa kasus lalu, pengaruhnya terjadi secara bertahap.
Artinya, perusahaan pembiayaan memiliki waktu untuk melakukan penyesuaian strategi agar bisnis tetap berjalan optimal.
Margono menejelaskan, saat ini belum menaikan suku bunga, kalaupun naik dampaknya enggak langsung, mungkin 3-6 bulan baru naik, dan kenaikannya tidak terlalu signifikan untuk kredit sepeda motor, karena angsurannya dibagi 36 bulan.
"Kami harap kenaikannya tidak terlalu besar. Sampai saat ini, kami belum tahu BI naik berapa suku bunga, sekarang sih masih normal," pungkas Margono.