Ada Motor Roda Tiga Canggih di Pameran PEVS 2022
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
VIVA Otomotif – Kini, kendaraan di Indonesia mulai beragam bentuk model yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan otomotif. Bahkan sebagian sudah ada yang ditenagai oleh listrik, untuk mengurangi gas emisi buang.
Kabar terbaru, perusahaan otomotif lokal bermama Nozomi memperkenalkan produk baru bernama Nozomi EV Elektra. Diketahui, kendaraan ini merupakan motor yang disematkan tiga jumlah roda.
Factory Manager PT Nozomi Otomotif Indonesia, Lilian Kristiawan mengatakan pihaknya memperkenalkan unit elektrik terbaru di PEVS 2022. Kendaraan ramah lingkungan ini dirakit di pabrik lokal yang ada di Subang, Jawa Barat.
Kendaraan listrik roda tiga terbaru di PEVS 2022
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
“Dalam pameran ini, kami mau memperkenalkan kepada pengunjung varian terbaru dari perusahaan, dan kami sudah mulai menjual ke seluruh indonesia secara retail,” ujarnya di JIExpo Kemayoran, dikutip Sabtu 23 Juli 2022.
Lebih lanjut Kristiawan memberitahu, model barunya ini menggunakan baterai Lead Acid (72V 80A) yang bisa menempuh jarak hingga 50 kilometer. Sebagai kendaraan jenis pengangkut, Elektra ini mampu mengangkut berat beban sebesar 500 kg.
“Ini semua murni kami rakit di pabrik yang ada di Subang, dengan luar pabrik 10 hektare dan manufakturing sendiri seluas 1 hektare,” tambahnya.
Saat ini model motor roda tiga ini sudah dilakukan pengujian yang berada di Bekasi dan sudah memenuhi syarat untuk dijual di pasar otomotif Indonesia. Untuk harga, satu unit model barunya ini ditawarkan Rp60 juta.
“Kami sudah mulai jual kendaraan ini di angka Rp60 juta, dengan beberapa kelebihannya salah satunya yang memang dipersyaratkan oleh uji emisi di Indonesia seperti safety belt, performa yang bisa mengangkut muatan lebih besar,” jelas Kristiawan.
Sebagai kendaraan listrik, Nozomi EV Elektra ini membutuhkan waktu pengisian daya 10 hingga 11 jam agar bisa terisi penuh.
Nekat Terobos Jalur Busway Pengguna Yamaha NMAX Ini Panik
Meski melewati jalur busway dilarang, dan bisa didenda atau ditilang polisi, tapi hukuman tersebut tidak membuat jera para pengguna kendaraan, baik warga sipil, ojek onli
