Ini Motor Listrik yang Dipakai Boncengan Jokowi dan Iriana
- Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.
VIVA – Presiden Jokowi kemarin menjadi sorotan, saat ia melakukan kunjungan kerja ke Batang, Jawa Tengah dengan menumpangi mobil listrik.
Kendaraan jenis sedan itu adalah Genesis G80, yang dibuat oleh Hyundai dan akan dipakai pada acara Konferensi TIngkat Tinggi atau KTT G20, yang rencananya digelar di Bali pada akhir tahun ini.
“Saya nyoba mobil listriknya Genesis dari Hyundai. Saya kira halus, enggak ada suaranya,” ujar Presiden.
Pada hari ini, Jokowi bersama rombongan kembali melakukan kunjungan kerja. Lokasi yang dituju, yakni Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Ada momen yang tidak kalah menarik, di mana Presiden bersama Ibu Negara yang awalnya menumpangi mobil jip memutuskan untuk turun, dan kemudian berboncengan mengendarai sepeda motor.
Kuda besi yang digunakan bukan sembarangan, yakni motor listrik Gesits buatan anak bangsa yang sudah dipasarkan sejak beberapa tahun lalu. Kendaraan ini dibekali dinamo berkekuatan 5 kilo Watt, dan menggunakan baterai Lithium NCM berkapasitas 3 kWh yang bisa dipakai menempuh jarak 100 kilometer.
Joko Widodo dan motor listrik Gesits
- 100kpj
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Setkab.go.id, Kamis 9 Juni 2022, mereka kemudian menyusuri jalan yang terbuat dari kayu di Kampung Mola yang berada di atas permukaan laut.
Alasan mengapa menggunakan motor, yakni karena lebar jalan yang dilalui Presiden dan rombongan hanya cukup untuk satu motor dan dibatasi pagar kayu di sisi kiri dan kanan.
Mereka kemudian tiba di lokasi acara penyerahan sertifikat, usai berkendara motor sejauh kurang lebih 1,5 kilometer. Keduanya lalu menyerahkan sertifikat kepada perwakilan penerima, sekaligus berdialog dengan masyarakat.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga pernah berboncengan dengan motor listrik saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, pada April 2018 lalu.
Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng
Pengamat politik mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya endorsement Jokowi dan Prabowo.
