Tanggapan Komunitas Moge Indonesia soal Tren Motor Listrik

Harley-Davidson Fat Bob 114.
Sumber :
  • Dok: Harley-Davidson

VIVA – Tren elektrifikasi kini tengah tumbuh berkembang di pasar otomotif Indonesia. Berbagai pabrikan telah mempersiapkan motor listrik untuk masa depan, serta beberapa studi sudah mulai dilakukan.

Cara Smoot Bantu Ojol Lewat Motor Listrik

Salah satu komunitas pengguna motor gede alias moge, Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) menyambut baik hal tersebut. Mereka berharap nantinya, motor listrik bisa dijual dengan harga yang tak terlalu mahal.

"Motor listrik itu biaya operasional lebih murah. Mudah-mudahan, harganya juga akan lebih murah. Kalau begitu, kita bisa tukar motor lama kita dengan motor baru (listrik)," ujar Husdi Karyono, Sekretaris Jenderal HDCI di Jakarta pada wartawan, belum lama ini.

Alasan Pedagang Masih Enggan Jualan Motor Listrik Bekas

Pemerintah sendiri sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan dirilis sebagai pembuka pintu gerbang menuju era kendaraan listrik.

Husdi pun menegaskan sangat siap untuk mendukung pemerintah. Terlebih, motor listrik dinilai cukup memudahkan saat akan melakukan perjalanan jarak jauh atau touring.

Aismoli Minta Pemerintah Berikan Subsidi Motor Listrik Jangka Panjang

Motor Listrik Harley-Davidson

Photo :

"Saat jarak jauh, susah cari SPBU di jalan, dan carjer baterai motor listrik gampang, seperti pengisian handphone akan sangat gampang sekali," tuntasnya.

Harley-Davidson sendiri sudah mulai melakukan pengembangan roda dua ramah lingkungan tersebut. Pabrikan asal Amerika Serikat itu mengeluar dengan merek LiveWire, sebagai bagian terpisah dari Harley Davidson, terus melakukan kerjasama, salah satunya dengan Kymco.

Mereka memanfaat keahlian teknik, jejak manufaktur, distribusi, infrastruktur rantai pasokan, dan kemampuan logistik global Kymco. Kemitraan ini menghabiskan investasi US$ 100 juta dari HD dan Kymco dan dibiayai ABIC sebesar US$ 400 juta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya