AHM Targetkan Jual 4,4 Juta Motor Honda Sepanjang 2022

Pabrik AHM motor Honda
Sumber :

VIVA – Setelah melalui masa-masa sulit akibat lonjakan pandemi di tahun lalu, PT Astra Honda Motor atau AHM memasang target tinggi sepanjang 2022. Tak tanggung-tanggung, mereka berencana menjual 4,2 hingga 4,4 juta kendaraan setahun.

Hadirkan Mobil Listrik yang Siap Dijual di RI, Honda Umbar Promo di GJAW 2024

Direktur Pemasaran PT AHM, Thomas Wijaya mengatakan, sepanjang 2021, pihaknya berhasil menjual 3,9 juta unit motor ke konsumen. Tandanya, jika target yang telah ditetapkan tadi tercapai, minimal penjualan mereka naik 10 persen.

“Ke depannya kita akan terus lihat, termasuk apakah Covid-19 masih terus meningkat atau tidak,” ujar Thomas Wijaya melalui sambungan virtual, dikutip VIVA Otomotif, Jumat 21 Januari 2022.

Motor Listrik Honda Bisa Tempuh Jarak Jauh, Ini Rahasianya

Peluncuran All New Honda BeAT Series

Photo :
  • VIVA.co.id/Yunisa Herawati

Lebih detail, Thomas menjelaskan, penjualan terbesar Honda sepanjang tahun lalu masih berasal dari segmen skuter matik. Dia yakin, tahun ini kondisinya masih akan tetap sama.

Masyarakat Bali Mulai Lirik Motor Listrik Honda EM1

“Tahun lalu, kontribusi pasar masih didominasi skuter matik, angkanya mencapai 88 persen. Sementara yang lainnya ada motor bebek 5 persen dan motor sport 6 sampai 7 persenan,” tuturnya.

Honda CB150X dipamerkan di GIIAS 2021.

Photo :
  • Dok: Seven Event

Thomas memastikan, tahun lalu pihaknya masih menjadi penguasa di pasar roda dua Indonesia. Mereka berhasil mengamankan pangsa pasar (market share) di kisaran 77 sampai 78 persen. Harapannya, tahun ini angkanya terus meningkat. Mengingat, daya beli konsumen perlahan mulai pulih dan membaik.

“Seiring dengan semua perbaikan (soal pandemi) yang ada, jadi kembali, kita punya harapan besar di tahun 2022 ini mobilitas perekonomian di dalam negeri bisa berkembang ataupun bisa lebih baik dari akhir tahun lalu,” kata Thomas.

Diler motor Honda

AHM Bongkar Strategi Rahasia Hadapi PPN 12%

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan diberlakukan dalam waktu dekat diakui sebagai tantangan besar bagi berbagai sektor industri.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024