Viral Tes Bikin SIM C di Taiwan, Warganet: Beda Sama di Indonesia
- YouTube NTMC Polri
VIVA – Surat Izin Mengemudi atau SIM menjadi salah satu persyaratan yang wajib di miliki oleh pengendara bermotor. Jika pengendara sepeda motor maka harus memiliki SIM C, dan sulitnya ujian SIM di Indonesia pun jadi sorotan.
Warganet membandingkan ujian SIM di Taiwan dengan di Indonesia. Seperti dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @txtdrbekasi.
"Pantes pada jago nyalip truk di Narogong," tulis keterangan postingan tersebut.
Nampak dalam video, ujian tes SIM C di Indonesia harus melewati jalan zig-zag. Sedangkan di Taiwan hanya mengikuti jalur yang disediakan dengan melewati berbagai rambu lalu lintas.
"Tes gak masuk akal blas. Di jalan raya mana ada lintasan zig zag & angka 8? ," komentar netizen. "Sama ini, esensi mundur zig-zag apaan dah?? Dikejar Dominic Toretto???," timpal netizen lainnya sembari unggah video tes SIM A.
"Itu polisinya jelas lincah...wong dia sudah coba beberapa kali......beda dgn yg baru datang, terus langsung tes.....pembalap motoGP aja ada sesi free practice dan cek lintasan sebelum balapan beneran...," komentar yang lainnya.
Di Indonesia seperti diketahui, untuk bisa mendapatkan SIM harus mengikuti ujian tertulis dan ujian praktek langsung di Samsat. Kini, SIM C juga dibagi menjadi tiga kategori, yakni SIM C biasa, SIM C1 dan SIM C2.
SIM C digolongkan menjadi tiga kategori tersebut, karena menyesuaikan dengan semakin banyaknya pengguna sepeda motor gede atau moge, membuat Polri merasa perlu menerapkan surat izin mengemudi atau SIM C khusus untuk mereka.
SIM C hanya berlaku untuk mengendarai motor dengan kapasitas mesin sampai 250cc. Jika ingin mengendarai motor dengan kapasitas mesin 201cc hingga 500cc, maka harus memiliki SIM C1.
Sementara, SIM C2 berlaku untuk moge 501cc ke atas. Sebelum bisa mendapatkan SIM C1, maka pemilik moge harus punya SIM C terlebih dahulu. Demikian pula dengan SIM C2, di mana pemohon wajib memiliki SIM C1.