Harganya Mahal tapi Kenapa Vespa Tetap Laku di RI?

Menperin Agus Gumiwang menghadiri groundbreaking pabrik Vespa di Indonesia.
Sumber :
  • Dok: Kemenperin

VIVA – Vespa merupakan merupakan salah satu merek sepeda motor, dari perusahaan yang menginduk ke Piaggio. Vespa juga disebut sebagai merek yang cukup konsisten, untuk menghadirkan desain klasik ala Eropa dari tahun ke tahun.

Terpopuler: BAIC Siap Kerja Sama dengan Pindad, 4 Warna Baru Vespa LX

Desain klasik ala Eropa itu menjadi nyawa bagi perusahaan yang berasal dari Italia tersebut, apalagi Vespa menjunjung asas sejarah. Makanya enggak heran kalau melihat varian vespa, bentuknya hampir mirip, sehingga hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri.

Seperti di Tanah Air, PT Piaggio Indonesia sudah 10 tahun menjual Vespa secara resmi, walaupun harganya lebih mahal dari motor matik buatan Jepang, tapi peminatnya masih tetap ada baik dari kalangan anak muda hingga kalangan tua, yang ingin memiliki motor dengan tampilan yang berbeda.

Piaggio Indonesia Hadirkan Vespa LX Terbaru dengan Ubahan Minor

Menurut Marco Noto La Diega, Managing Director and Country CEO PT Piaggio Indonesia mengejelaskan bahwa, konsumen yang menyenangi Vespa lantaran karakter kendaraan yang kuat, sehingga Vespa membuat pengendara terlihat mencolok.

Motor baru Vespa Sio Giorni resmi meluncur di Indonesia

Photo :
  • dok. Piaggio Indonesia
Skema Cicilan Vespa Sprint S 150 Terbaru, Mulai Rp2 jutaan

Lebih lanjut Marco mengungkapkan bahwa, strategi pemasaran yang diadopsi timnya juga membuat konsumen tergoda membeli motor Vespa. Apalagi ketika pabrikan lain hanya fokus menjual produknya, dengan bumbu teknologi dan fitur. Vespa justru menjual seni dan gaya hidup.

“Vespa selalu terlihat muda dan relevan. Sebab, kami selalu menatap dunia melalui kacamata berbeda. Kami melakukan pendekatan lain seperti musik, seni, dan fashion,” ujar Marco, dikutip VIVA Otomotif Selasa 30 November 2021.

Bukan hanya itu, Marco mengklaim, Vespa selalu memertahankan nilai-nilai budayanya. Kini, skuter tersebut mungkin jauh lebih canggih dibandingkan pendahulunya. Namun, secara tampilan, kesan klasik ala Eropa masih tetap dipertahankan.

“Selain itu, kita sama-sama tahu, Vespa itu genuine dan bisa memertahankan nilai budaya. Makanya, kami masih relevan di masa lalu, masa kini, dan masa depan,” terangnya.

Saat ini, Vespa telah berusia 75 tahun. Sepanjang perjalanan tersebut, sudah 19 juta unit kendaraan terjual ke seluruh konsumen di dunia. Kini, Vespa bukan hanya dijadikan kendaraan atau alat transportasi, melainkan juga fesyen serta gaya hidup.

“Heritage, fashion, dan modernity adalah tiga inti dari jiwa Vespa yang juga menjadi kunci keberhasilan kami untuk tetap menjaga reputasi yang elegan dan tetap relevan saat ini hingga tahun-tahun ke depan,” beber Marco.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya