Tanpa Insentif, Penjualan Motor di Indonesia Mengejutkan

Pameran sepeda motor.
Sumber :
  • Honda

VIVA – Sejak Maret lalu, masyarakat yang hendak membeli mobil mendapat keuntungan berupa adanya penghapusan pajak barang mewah atau PPnBM dari pemerintah. Hal ini berlaku untuk beberapa model, yaitu yang dibuat secara lokal dan menggunakan mesin maksimal 1.500cc.

Detik-detik Wanita di Cilincing Terseret saat Pertahankan Motornya yang Dicuri Maling

Namun, hal berbeda dialami oleh para pembeli sepeda motor di mana tidak ada kebijakan khusus untuk meningkatkan angka penjualan kendaraan bermotor roda dua. Sebab, kendaraan bermotor roda dua yang kapasitas mesinnya maksimal 250cc tidak dikenakan PPnBM.

Meski tidak mendapatkan insentif, namun angka penjualan motor pada tahun ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, Sigit Kumala.

Yamaha Aerox Alpha Turbo Resmi Meluncur dengan Tampilan dan Mesin Baru, Harga Mulai Rp29 Jutaan

Proses produksi PCX 150 di pabrik PT Astra Honda Motor

Photo :

Sigit mengatakan, AISI memprediksi pertumbuhan permintaan sepeda motor baru di pasar domestik akan meningkat menjadi 5,1 juta  hingga 5,4 juta unit pada tahun depan.

QJ Motor Ekspansi ke Indonesia dengan Pabrik dan Jaringan Diler

Optimisme itu muncul, melihat realisasi penjualan hingga September tahun ini yang sudah mencapai 3.761.407 unit atau tumbuh hampir 31 persen dibandingkan periode Januari hingga September tahun lalu.

“Sebelumnya kami prediksi 4,3 juta – 4,6 juta unit. Kami harapkan tren positif ini berlanjut ke tahun depan yang kami prediksi akan tumbuh 2-8 persen,” ujarnya melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Senin 8 November 2021.

Meski pasar motor domestik belum kembali ke angka 6 jutaan unit seperti sebelum adanya pandemi, namun Sigit melihat adanya program vaksinasi akan meningkatkan mobilitas masyarakat, sehingga berdampak positif ke pertumbuhan ekonomi.

Tren kenaikan angka penjualan, kata Sigit diprediksi tidak hanya terjadi di pasar lokal saja, namun juga ekspor unit ke banyak negara di seluruh dunia. Ia mengungkapkan, ada potensi kenaikan 15-20 persen pengapalan unit motor.

”Kami harapkan ekspor tahun ini bisa menyamai angka ekspor 2019 sebelum pandemi, yaitu di angka sekitar 800.000 unit. Tentu ini akan memperkuat kontribusi industri sepeda motor ke devisa negara,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya