Motor Gesits Diklaim Terjual Ribuan Unit, Siapa yang Beli?

Motor Listrik Gesits sedang dirakit di pabrik.
Sumber :
  • Antara.

VIVA – Sejak pertama kali meluncur di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2019 lalu, motor listrik Gesits langsung menjadi perbincangan publik. Sebab, kendaraan tersebut diklaim sebagai karya anak bangsa. Lantas, mengapa unitnya belum banyak beredar di jalan raya?

Produk Lokal Ini Bisa Atasi Ancaman Bahaya Kebakaran Baterai di Kendaraan Listrik

GM Sales and Marketing PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) selaku produsen motor Gesits di Indonesia, Abdullah Alwi mengatakan, sepanjang 2021, hasil produksinya telah terjual sebanyak ribuan unit di dalam negeri. Raihan tersebut tentu terbilang mengesankan.

"Hingga saat ini kita sudah mengirim 4.000 unit (kendaraan), dari awal (tahun) sampai saat ini," ujar Abdul, dikutip VIVA Otomotif dari Antara, Kamis 28 Oktober 2021.

Motor Listrik Honda Bisa Tempuh Jarak Jauh, Ini Rahasianya

Motor listrik Gesits

Photo :
  • VIVA/Krisna Wicaksono

Lebih jauh, Abdul memastikan, konsumen motor Gesits mayoritas masih berasal dari Pulau Jawa. Namun, secara umum, sebaran penjualannya telah mencakup seluruh Indonesia.

Masyarakat Bali Mulai Lirik Motor Listrik Honda EM1

Hanya saja, kata dia, pembelinya tak melulu berasal dari kalangan individu atau perseorangan, melainkan fleet untuk kebutuhan instansi tertentu. Itulah mengapa, unitnya tak banyak ditemukan di jalan raya.

"Korporasi yang cukup dominan adalah PLN, Telkom, Petrokimia Gresik, dan Wika sendiri. Kementerian-kementerian sudah banyak menggunakan kami," terangnya.

Ratusan unit motor listrik Gesits siap dikirim ke pemesan

Photo :
  • Instagram @ptwijayakarya

Sejauh ini, kata Abdul, kapasitas produksi motor Gesits di PT WIMA mencapai 200 unit per hari. Namun, belakangan jumlah produksinya disesuaikan dengan permintaan konsumen yang ada, yakni menjadi 60 unit saja.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama atau Dirut PT WIMA, M. Samyarto memastikan, pandemi yang sempat meledak beberapa waktu lalu turut mempengaruhi turunnya jumlah produksi. Namun, dia optimistis, produksi kendaraan akan meningkat di masa depan.

"Kita akan naikkan produksi, mungkin kemarin karena ada COVID-19 kita ada turun sedikit, tetapi di bulan ini sudah mulai ada peningkatan. Kita sih targetnya mudah-mudahan bisa sampai 7.000 di tahun ini," kata Samyarto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya