Ekspor Motor Buatan Indonesia Naik Drastis
- Astra Honda Motor
VIVA – Distribusi sepeda motor sebelum adanya pandemi, setiap tahun bisa mencapai lebih dari enam juta unit. Namun pada tahun lalu, angkanya turun menjadi 3,6 juta unit saja.
Beruntung, saat ini jumlahnya sudah mulai kembali naik meski belum menyentuh angka normal. Hal itu berkat mulai pulihnya kondisi ekonomi, serta adanya vaksin yang dipercaya bisa segera membebaskan Indonesia dari ancaman virus.
Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, dikutip VIVA Otomotif pada Kamis 22 Juli 2021, pada Maret kemarin angka distribusi motor dari pabrik ke diler sudah mulai menembus 500 ribu unit, yang menjadi angka rata-rata per bulan di 2018 dan 2019.
Namun pada April, angkanya kembali mengalami penurunan menjadi 472.889 unit. Demikian pula dengan kondisi di Mei, di mana hanya ada 254.710 unit kuda besi yang dikirim ke diler.
Setelah dua bulan berturut-turut mengalami penurunan, pada Juni angka penjualan motor akhirnya merangkak naik menjadi 428.556 unit. Jika dijumlahkan, maka selama semester pertama tahun ini sudah ada 2,45 juta unit motor yang laku.
Pencapaian positif ini juga terjadi pada unit yang dikapalkan ke luar negeri. Sama seperti pasar di dalam negeri, angka penjualan motor buatan Indonesia mengalami penurunan pada Mei tahun ini.
Pada bulan tersebut, hanya ada 42.647 unit yang diekspor ke berbagai negara. Jumlah ini menjadi yang paling rendah di 2021, di mana Januari menjadi bulan paling baik karena berhasil mencatat angka 81.929 unit.
Meski Mei jadi bulan paling buruk pada tahun ini soal ekspor motor ke luar negeri, tapi di bulan berikutnya terjadi kenaikan yang drastis yakni sebesar 67 persen, di mana angkanya diketahui sebesar 71.441 unit.
Sebagai informasi, ada lima merek yang resmi menjadi anggota AISI, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS.