Ahli Safety Riding: Face Shield Lebih Aman dari Sekat Pengaman
- istimewa.
VIVA – Setelah dilarang beroperasi selama tiga bulan akibat pembatasan sosial berskala besar, akhirnya pada Juni kemarin para pengendara ojek online kembali diizinkan untuk mengangkut penumpang.
Namun, mereka harus mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan, seperti mengenakan masker. Selain itu, muncul juga ide mengenai sekat pengaman portabel yang dibawa pengendara layaknya tas ransel.
Sekat tersebut berfungsi memberi jarak antara pengendara dan penumpang, sehingga kemungkinan penyebaran virus COVID-19 bisa ditekan. Meski demikian, ternyata alat tersebut dianggap kurang aman.
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, penggunaan sekat berupa material mika itu tidak efektif. Terlebih, ukurannya cukup lebar.
”Selain karena kendaraan bergerak, tentu jadi mengganggu kerja pengendaranya. Memang untuk udara statis, sekat jadi efektif. Tapi kendaraan ini bergerak, jadi tidak efektif,” ujarnya di Jakarta, dikuti[ VIVA Otomotif Senin 27 Juli 2020.
Kencangnya embusan angin ketika motor melaju, juga bisa mengurangi kestabilan kendaraan, karena tubuh pengendara ikut terdorong. “Droplet itu keluar dari depan, bukan dari belakang. Sekat tidak efektif dan berbahaya untuk keseimbangan motor,” tuturnya.
Menurutnya, penggunaan face shield justru lebih aman ketimbang sekat pengaman. Sebab, alat pelindung itu efektif melindungi wajah pengendara maupun penumpang. ”Dari sisi efektivitas, ojol maupun penumpang bisa memakai masker dan face shield. Karena, keduanya memang menutupi wajah,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno. Ia mengatakan, sekat pelindung lebih cocok dipasang di mobil. Sebab, menjadi pembatas antara pengemudi dengan penumpang tanpa mengganggu aspek keselamatan.
”Saya perhatikan, face shield jarang yang gunakan. Padahal, tujuannya baik dan sudah disarankan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi,” jelasnya.