Polisi: Banyak Pesepeda Ugal-ugalan di Jalan
- VIVA.co.id/Dusep Malik
VIVA – Mulai dilonggarakannya pembatasan sosial berskala besar membuat masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas sehari-hari. Termasuk, menjaga kebugaran dengan cara mengendarai sepeda.
Tubuh yang sehat menjadi kunci utama, agar kita tidak mudah terjangkit virus. Tak heran, apabila kemudian para pedagang sepeda kewalahan menerima pesanan.
Dalam waktu singkat, stok mereka yang lama menumpuk di gudang selama PSBB langsung habis terjual. Hukum ekonomi kembali berlaku, harga sepeda mendadak lebih mahal dari sebelum wabah melanda.
Tak hanya akhir pekan, para pemilik sepeda juga aktif mengayuh kendaraan beroda dua itu di hari-hari biasa. Jumlahnya kini jauh lebih banyak, dan tidak sedikit yang masih belum memahami aturan berlalu lintas yang benar untuk kendaraan itu.
Hal itu diungkapkan oleh Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar. Ia mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan sepeda untuk mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku, karena polisi kerap melihat pesepeda melakukan pelanggaran.
"Saya ambil contoh banyak pesepeda yang menerobos lampu merah, padahal harusnya mengikuti aturan lalu lintasnya," ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari laman Korlantas Polri, Rabu 22 Juli 2020.
Fahri juga menjelaskan, selama ini banyak pesepeda yang terlihat ugal-ugalan di jalan raya. Padahal, hal itu bisa membahayakan pesepada maupun pengguna jalan lainnya.
Tak hanya itu, banyak juga pengendara sepeda yang tidak membekali diri dengan pelindung seperti helm, serta mereka kerap keluar dari lajur yang sudah disediakan.
"Kami imbau kepada mereka untuk bisa mengikuti aturan yang ada, bahkan pemerintah juga telah menyiapkan jalur sepeda. Tapi, banyak juga pesepda yang tidak memanfaatkannya," tuturnya.